Batang, 10 Februari 2025 --Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro menghadirkan solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan infrastruktur penerangan di Desa Tombo, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, melalui program Penerangan Jalan Umum berbasis solar panel.
Wilayah pedesaan kerap menghadapi tantangan infrastruktur, khususnya sistem penerangan jalan. Desa Tombo mengalami pemadaman listrik berulang selama hujan lebat, menciptakan zona kegelapan pada sejumlah ruas jalan. Kondisi ini tidak hanya meningkatkan risiko kecelakaan, tetapi juga menghambat aktivitas masyarakat di malam hari.
Nicolas Arthur Utomo, mahasiswa berusia 22 tahun dari Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik Universitas Diponegoro, menjadi penggerak utama program ini. Dengan pendekatan sistematis, ia merancang solusi penerangan berkelanjutan yang memperhatikan konteks lokal dan kebutuhan masyarakat.
Program difokuskan pada dua titik jalan kritis yang membutuhkan perhatian khusus. Metodologi penelitian mencakup serangkaian tahapan komprehensif, diawali dengan survei lapangan pada malam hari untuk mengidentifikasi titik-titik kritis penerangan.
Pemilihan material dilakukan dengan kriteria ketat:
- Ketahanan terhadap korosi
- Kekuatan struktural optimal
- Bobot ringan
- Efisiensi biaya
Komponen utama sistem penerangan dirancang dengan spesifikasi teknis mendalam. Tiang penyangga menggunakan pipa baja galvanis, dipilih karena keunggulan struktural dan ketahanan lingkungan. Konstruksi pipa didesain mampu menahan beban solar panel dan kondisi cuaca ekstrem, dengan perlakuan khusus untuk memaksimalkan umur pakai.
Investasi awal proyek sebesar 400 ribu rupiah mencakup biaya solar panel dan tiang penyangga. Anggaran terjangkau ini diharapkan menghadirkan solusi infrastruktur berkelanjutan dengan dampak signifikan.
Tantangan utama dalam implementasi adalah penentuan lokasi strategis. Nicolas mengatasi hal ini melalui pendekatan partisipatif, berkonsultasi langsung dengan masyarakat setempat. Metode ini tidak hanya membantu validasi lokasi, tetapi juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam pembangunan infrastruktur.
Program diharapkan memberikan sejumlah manfaat:
- Peningkatan keamanan lalu lintas
- Penurunan risiko kecelakaan
- Dukungan aktivitas masyarakat malam hari
- Kontribusi pengembangan infrastruktur energi terbarukan
- Potensi pengurangan emisi karbon