Mohon tunggu...
Agnia Melianasari
Agnia Melianasari Mohon Tunggu... Lainnya - Manusia pembelajar

-Writer -Speaker -Voice Over -MC, Moderator -Young Entrepreneur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Komunikasi, Seberapa Penting bagi Pejuang LDR?

5 Maret 2021   16:15 Diperbarui: 5 Maret 2021   16:35 8981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.instagram.com/gilasastra

LDR (Long Distance Relationship) atau Hubungan Jarak Jauh merupakan istilah yang disematkan kepada sepasang kekasih yang menjalin hubungan dengan jarak jauh. Baik itu lintas kota, pulau, atau bahkan luar negeri. Mereka biasanya mengatasnamakan "komitmen". 

Dimana keduanya mengambil sebuah keputusan untuk memiliki keterikatan yang mematri sebuah kesetiaan, tanggung jawab, dan kepercayaan atas semua janji yang telah mereka ucapkan. 

Sejauh ini, mungkin hanya segelintir orang yang dapat bertahan dalam menjalin hubungan jarak jauh. Apalagi akhir-akhir ini muncul qoutes di media sosial yang diambil dari cupilkan video stand up comedy Bintang Emon yang menyebutkan bahwa 85% orang yang LDR itu gagal dan 15% lainnya tidak berhasil :D benarkah begitu? Apakah LDR hanya bisa dilakuka oleh orang-orang tertentu? Apa sih yang membuat hubungan kandas saat menjalani LDR??

Sebagai mahasiswa yang mempelajari Ilmu Komunikasi, aku tertarik untuk membahas hal ini. Yaa meskipun aku bukanlah salah satu pelaku ataupun pejuang LDR, tapi sekarang ini banyak teman maupun sahabatku yang sedang menjalani LDR dengan pujaan hatinya. 

Tak jarang, aku juga sering menerima keluhan-keluhan atau curahan hati dari mereka. Ada yang merasa khawatir, ada yang sudah mulai curiga, bahkan ada yang mengaku sudah tidak sanggup lagi untuk menjalani hubungan jarak jauh. Ohh... kasihan sekali. Hehehe.

Untuk mendapatkan bukti/fakta yang akurat guna memberikan tips sukses LDR dan membantu mencari jalan keluar bagi permasalahan yang dialami oleh para pejuang LDR, aku pun berinisiatif mewawancarai, eh, yaa bincang-bincang santailah dengan beberapa teman yang merupakan pejuang LDR. Bagaimana kata mereka? Seberapa penting sih komunikasi dalam sebuah hubungan?? Berikut adalah rangkuman dari brother and sister para pejuang LDR.

~Sister R~

LDR itu penuh dengan rasa rindu, gak bisa kalo sehari aja gak chattingan, kalo lama gak ada kabar suka timbul prasangka buruk.  Takut dia mendua, ada orang ketiga dan tentunya merasa gelisah. Tapi pasrah juga sih, karena jodoh gak akan kemana. Apalagi setelah diikat dengan cincin lamaran, rasa takut jadi berkurang bahkan hilang. 

Komunikasi itu nomor satu. Percuma saling peraya tapi gak ada komunikasi. Komunikasi yang intens akan menimbulka kepercayaan, tapi tanpa komunikasi kepercayaan itu tidak ada artinya. Jadi harus saling antara satu sama lain. 

Komunikasi yang baik sangat menentukan kelanjutan sebuah hubungan. Yang penting selalu ada kabar. Dan sesakali perlu waktu untuk bertemu. Karena pertemuan itu akan menghasilkan energi baru untuk kembali berjuang dan bertahan dalam penantian. Karena menanti  itu juga butuh tenaga. Yaa meski temu juga dapat menciptakan rindu baru:D

~Sister S~

"Akan ada banyak hati yang parkir, kamu bisa saja mempersilakannya untuk mampir, tapi kamu harus ingat untuk kembali ke rumahmu. Karena tempat tinggalmu adalah rumah, bukan tempat parkir." Bagi aku gak ada komponen-komponen yang penting banget dari komunikasi, harus berkabar seperti apa. 

Selagi mood kita baik-baik saja dengan keadaan sekitar (punya kegiatan misalnya) yaa ditinggal dengan kesibukan doi juga gapapa. Tapi kalau mood kita lagi hancur, merasa sendiri, meskipun si doi disana baik-baik saja, gak aneh-aneh, tetep aja pasti ada pikiran negatif (kalo gak ada komunikasi sama sekali). 

Ya karena itu tadi, tergantung mood & kangen juga. Itu kalo aku ya, karena doi-ku super baik dan sabar banget ngadepin aku yang terkadang marah-marah gak jelas, emosian, atau bahkan cuek.

 Tapi dia selalu ngasih kabar. Mau itu keluar sebentar, hal sekecil apapun dia ngabarin. Dan menurut aku, tipe cowo kayak dia yang tepat atau bisa buat diajak LDR. Hehe. Jadi menurut aku komunikasi itu penting. Kalo gak ada komunikasi sama sekali nanti bisa jadi orang yang tadinya hanya sekedar parkir (di tempat yang baru) malah berubah menjadi orang yang benar-benar disayangi karena kita ngerasa dia selalu mengerti dan ada disamping kita.

~Brother B~

Kepercayaan itu tergantung kedewasaan setiap orang. Memang dalam menjalani LDR ini rasa cemburu menjadi hal yang lebih sensitif karena gak komunikasi secara langsung. Namun, hal itu kembali lagi ke individu masing-masing. Dan komunikasi itu sangat penting. 

Karena komunikasi dapat menumbuhkan kepercayaan dan menghindari adanya diskomunikasi, ya karena dari miskom inilah yang dapat menyebabkan adanya sebuah permasalahan. Jadi saat ini komunikasiku sama si doi intens banget. Kita gak chattingan kalau lagi tidur & kalo gak ada kegiatan lain aja. Hehe.

~Sister IM~

Kepercayaan adalah kunci dalam menjalani LDR. Meskipun terkadang untuk menimbulkan rasa percaya itu cukup susah. Apalagi bagi yang belum lama menjalani sebuah hubungan dan masih perlu waktu untuk bisa mengenal satu sama lain juga ingin merasa lebih dekat, maka komunikasi sangatlah penting. 

Yaa ucapan sederhana seperti "Selamat pagi" pun itu sudah cukup dapat membangun semangat untuk menjalani hari-hari tanpa kehadiran doi di samping kita. Jadi aku sendiri, sekarang komunikasinya ya seluangnya aja, yang penting ada kabar karena kesibukan kita pun sudah jelas berbeda.

~Brother IM~

Bagi pejuang LDR komunikasi sangatlah penting. Sebab komunikasi adalah satu-satunya jalan agar tetap bisa menjalin hubungan tersebut. Kalo gak ada komunikasi, yaudah, hubungannya juga gaada, mending udahan aja. Wkwk. Selama aku LDR sih, komunikasi sama doi intens banget, dan cenderung dari kedua belah pihak yang ingin sama-sama diprioritaskan oleh satu sama lain. Jadi kalo aku sih emang tipe yang harus berkabar banget. Hehehe.

~Sister R~

Awalnya, LDR itu terasa sangat berat. Dari yang biasanya deket, ketemu tiap hari, saling sapa secara langsung, sampe kalo berantem juga langsung. Hehe. Dua hal yang sangat diperlukan dalam menjalani LDR yaitu kepercayaan dan komunikasi, karena tanpa kepercayaan kita akan terus berprasangka buruk dan tidak bisa bertahan. 

Apalagi kan dalam menjalani LDR itu pasti banyak hambatan, mau itu jaringan (masalah signal), kegiatan/kesibukan yang dilakukan oleh si doi, banyak lah. Secara, kita sebagai wanita pasti ingin selalu diperhatikan, dimengerti dan selalu dikabari walau kondisi/jaraknya jauh.

 Ketidakpercayaan dapat menjadi sumber masalah yang dapat menimbulkan berbagai prasangka buruk. Takut dia udah males lah, udah gak sayang lagi lah, dan lainnya. 

Nah, kepercayaan ini harus didampingi dengan adanya komunikasi. Gak harus setiap saat sih, tapi usahakan ketika mau melakukan suatu kesibukan itu harus ngabarin dulu. Dan kalo ada permasalahan harus segera diselesaikan. 

Kalo emang jaraknya gak teralu jauh, usahakan selesaikan dengan bertemu secara langsung. Karena temu adalah obat. Lama-lama juga terbiasa kok, jika memang benar-benar cinta pasti akan selalu ada alasan untuk bertahan. LDR gak seseram yang dibayangkan, LDR itu menyenangkan. Dan itu juga kembali lagi ke paradigma kita masing-masing, bagaimana kita menyikapinya.

Nah, gimana nih? Dari beberapa pengalaman dan pendapat brother and sister pejuang LDR, apakah sekarang kamu lebih yakin untuk melanjutkan hubungan? Atau mungkin kalian merasakan hal yang sama dengan beberapa cerita diatas? Atau mungkin berbeda? 

Bagaimana dengan yang memiliki pasangan cuek? Dingin? Hampir tak pernah berkabar seolah tak peduli lagi? Duhduh... menurutku komunikasi itu memanglah penting. Karena pada hakikatnya manusia tidak bisa untuk tidak berkomunikasi. Jadi, kali ini aku bakal ngasih tips/sedikit wejangan nih... agar kalian bisa berhasil menjalani LDR, hehe.

  • Saling berkabar (tanpa ada peraturan yang aneh-aneh)
  • Jalin komunikasi yang baik
  • Enjoy
  • Jangan terlalu berlebihan dalam mencintai
  • Tumbuhkan rasa saling percaya, bukan curiga
  • Jangan cemburu buta
  • Berfikir panjang ke depan boleh, tapi lebih baik jalanin aja dulu dengan komitmen
  • Positive Thinking dan hindari perdebatan-perdebatan yang berkaitan dengan masalh kecil. Jika ada masalah segera selesaikan dengan cara baik-baik. No gengsi-gengsi!!
  • Serahkan semuanya kepada Sang Maha Cinta

Pokonya bagi pejuang LDR harus semangat ya... dan perlu diingat bahwa manusia itu dinamis, jadi dalam mengambil sebuah keputusan pun kita harus mempersiapkannya dengan pikiran yang matang, karena kemungkinan terburuk bisa saja terjadi. 

Ingatlah pada komitmen awal saat menjalin sebuah hubungan. Jalanilah dengan penuh keyakinan dan harus saling percaya pada pasangan. Dan ingat, JODOH GAK AKAN KEMANA;)

Sekian... LDR punya cerita~

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun