Sebagai penulis saya mendapat banyak pelajaran. Â Novel ini mampu membawa kesadaran bahwa ada banyak kesenjangan sosial dan gender yang terjadi di masyarakat, hal yang ingin di hilangkan namun sudah terlanjur menjadi budaya masyarakat. Sejauh apapun kita berusaha terkadang manusia akan kalah dengan norma lingkungan. Novel ini memakai sudut pandang sepasang anak kembar beda jenis kelamin, Rahel dan Estha. Dua anak yang terpinggirkan yang tidak mampu melawan orang-orang dewasa dengan kepentingan mereka masing-masing.
Kesadaran lain juga muncul ketika menyadari bahwa setiap tokoh dalam novel ini memiliki dua mata sisi, ada sisi kuat namun ada juga kelemahan. Hal itu di dasari dari bagaimana mereka tumbuh serta lingkungan yang mendukung mereka. Saya jadi paham bahwa kita bisa menulis cerita sedih namun dengan kata indah bahkan dengan disisipi humor satire.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI