Mohon tunggu...
nia adelia
nia adelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Universitas Al Mawaddah Warahmah Kolaka

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Islam dan Moral Ekonomi dalam Pemikiran Sjafruddin Prawiranegara

8 Desember 2023   21:29 Diperbarui: 8 Desember 2023   21:38 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Menurut Damayanti, Bagian Moralitas Ekonomi Teori Ekonomi Agus Hermawan dan Sri Umi Mintarti Widjaja menekankan pentingnya menjaga keamanan negara dan privasi orang lain dalam berinteraksi sosial, sehingga tidak perlu mengkritik orang lain. Sebuah pengalaman menyakitkan yang membuat Anda merasa kasihan pada orang lain. Moralitas mendidik masyarakat memahami pertimbangan etis dan moral dalam transaksi ekonomi. Namun, moralitas sendiri secara umum dipahami sebagai keadaan pikiran dan emosi yang mencerminkan reaksi individu atau kelompok terhadap suatu masalah yang sudah berlangsung lama. Moralitas dapat didefinisikan sebagai kode etik, standar moral, atau pendidikan moral. Berdasarkan kehidupan sosial masyarakat setempat, maka fungsi atau tugas yang diperlukan dalam penelitian ini adalah berkaitan dengan interaksi individu dan/atau masyarakat yang dilakukan secara demokratis. [i]

 

Riyo Riyadi, Sutrisno, dan Indah Permatasari Terdapat dilema moral dalam ilmu ekonomi yang secara logika bermula dari pengamatan bahwa dalam perilaku manusia, manusia tidak mampu bersikap objektif terhadap orang lain dan kelompok sosial yang ada di lingkungannya. Pelajaran yang didapat dari interaksi ini, baik berhasil atau tidak, dapat membantu membentuk perilaku baik terhadap organisasi lain dan menjadi model untuk meluncurkan kampanye yang meningkatkan standar moral. Dalam menentukan kapasitas manusia untuk memenuhi kebutuhan ekonomi, ada dua faktor yang berdampak negatif terhadap produktivitas ekonomi: diskriminasi rasial dalam menentukan kebutuhan pribadi dan pertimbangan moral dalam menentukan kebutuhan sosial.[ii]

 

Jurnal Ekonomi seperti dijelaskan oleh Afif Arrosyid, mengidentifikasi dampak negatif suatu barang atau materi. Adanya kondisi psikologis yang bertambah buruk ketika seseorang merasa tidak mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari; akibatnya, orang tersebut dapat terus makan dalam waktu yang lama, mungkin tanpa mengganggu orang lain. Hal ini terkait dengan teori ekonomi. Pendidikan akhlak yang buruk-buruk akan mematahkan hati pelajar asing dan pada akhirnya membuat mereka tidak mampu membela diri. Praktek ini tidak sejalan dengan hukum agama sehingga membuat masyarakat kurang mampu menjalankan tugas sehari-hari. Henderson dan Hazel Kritik mendasarkan argumentasinya pada teori ekonomi yang secara konsisten menekankan pada etika dan moralitas. Untuk itu, ia menulis buku berjudul The End of Economics dan menghubungkannya dengan teori ekonomi Amerika yang sedang berkembang saat itu.[iii]

 

Tri Andjarwati Jurnal ini fokus pada moralitas dan ketidakpatuhan terhadap penerapan hukum. Borba (2008:24). Akhlak adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang yang tidak terlalu bijaksana. Orang-orang tersebut adalah orang-orang yang kurang bijaksana, tidak terlalu berjiwa besar, atau kurang bijaksana dalam berinteraksi dengan orang lain. Dapat disimpulkan bahwa akhlak merupakan produk yang kualitasnya relatif rendah jika dibandingkan dengan beberapa produk yang kualitasnya relatif tinggi seperti yang disebutkan di atas. Penelitian mengenai ekonomi moral berfokus pada faktor-faktor yang membuat masyarakat umum kurang dipercaya, kurang mampu membentuk penilaian moral, dan kecil kemungkinannya mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek ekonomi (Scott, 1983 dalam Habibi , 2013: 117). Setiap kegiatan ekonomi yang berdasarkan prinsip moral disebut juga dengan teori ekonomi moral.[iv]

 

Berdasarkan karya Siti Nur Rahayu, ekonomi moral merupakan teori hukum berdasarkan analisis James C. Scott mengenai kesenjangan kemiskinan di Asia Tenggara. Kemudian, pada tahun 1976, James C. Scott menerbitkan buku berjudul Moral Economy of the Peasant, yang merangkum hasil penelitiannya mengenai perlawanan. Menurut Basrowi dan Sukidin (2003: 4), untuk mencapai taraf hidup minimal yang sejalan dengan hak asasi manusia, khususnya di bidang sosial dan ekonomi, perlu adanya sistem yang didukung oleh manfaat yang signifikan dan kuat. hukum. Sebagai hasil dari penerapan teknik pemertahanan yang dikembangkan sebelumnya pada semua pekerjaan atau pengamanan yang diperlukan, akan terjadi tut tututan. Oleh karena itu, revolusi yang terjadi pada era pendudukan tidak dapat dipahami secara obyektif.[v]

 

Sebagaimana tertuang dalam jurnal Junika Kurniawan dan Aqamal Haq, akhlak merupakan salah satu jenis dokumen hukum atau akhlak yang bersifat mandiri dan mampu membuktikan bahwa setiap manusia di dunia ini mempunyai akhlak. Menurut penelitian Bertens dalam (Ningsih, 2020), "moralitas" juga berhubungan dengan etika. Orang yang jujur dan mulia berakhlak disebut orang mulia berakhlak. Itu adalah aplikasi Tinder. Moral dapat dibagi menjadi dua kategori: wajib dan opsional. Moralitas obyektif adalah moralitas yang didasarkan pada fakta. Moralitas adalah standar objektif yang diterapkan pada setiap situasi yang tampak benar atau salah. Sebaliknya, moralitas yang dibahas dalam kajian literatur senior adalah moralitas.[vi]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun