Mohon tunggu...
NandaHafizh
NandaHafizh Mohon Tunggu... Mahasiswa Prodi PMI

Universitas Islam Negeri Sultan Maulana Hasanuddin Banten

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Habitat Relung Ekologis dan Daya Dukung Lingkungan

14 April 2025   20:42 Diperbarui: 14 April 2025   20:42 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

#Habitat

Habitat merujuk pada tempat atau lingkungan fisik di mana suatu organisme, dalam hal ini manusia, hidup dan berkembang. Habitat manusia bisa berupa kota, desa, hutan, pegunungan, atau bahkan lingkungan buatan seperti gedung dan rumah. Habitat ini menyediakan sumber daya yang diperlukan manusia, seperti udara, air, makanan, dan ruang untuk tinggal.

#Relung Ekologis 

Relung ekologi adalah peran atau fungsi suatu organisme dalam ekosistem, termasuk bagaimana organisme tersebut berinteraksi dengan organisme lain dan lingkungan fisiknya. Untuk manusia, relung ekologi dapat mencakup aktivitas ekonomi, sosial, budaya, serta cara manusia memanfaatkan sumber daya alam untuk bertahan hidup. Contohnya, manusia yang hidup sebagai petani memiliki relung ekologi yang berbeda dengan manusia yang hidup sebagai nelayan atau pekerja industri. Ekologis mengacu pada cara manusia berinteraksi dengan lingkungan dalam konteks ekosistem secara keseluruhan.

#Daya Dukung Lingkungan 

Daya dukung lingkungan adalah kapasitas maksimum suatu ekosistem untuk mendukung kehidupan organisme, termasuk manusia, tanpa merusak kelestariannya. Ini mencakup kemampuan alam untuk menyediakan makanan, air, energi, dan ruang yang dibutuhkan manusia serta kemampuan untuk menyerap limbah dan polusi yang dihasilkan. Jika jumlah manusia melebihi daya dukung lingkungan, dapat terjadi kerusakan ekologis seperti kelangkaan sumber daya dan degradasi lingkungan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun