Banyak yang tidak mengetahui bahwa Nabi Muhammad SAW adalah sosok milyuner yang sukses dalam bisnis. Namun, meskipun memiliki kekayaan melimpah, beliau tetap hidup sederhana (Qana'ah), jauh dari gaya hidup oligarki-kapitalis yang serakah. Kesuksesan beliau tidak hanya diakui oleh umat Islam, tetapi juga oleh sejarah dunia. Michael Hart dalam bukunya The 100 menobatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh paling berpengaruh nomor satu sepanjang sejarah. Bahkan, algoritma Google pun mencatat beliau sebagai manusia terbaik yang pernah ada.
Bagaimana cara Nabi Muhammad SAW mencapai kesuksesan tanpa terjerumus dalam kerakusan harta? Apa saja prinsip dan strategi bisnis beliau yang patut kita teladani? Artikel ini akan mengupasnya secara ringkas.
Nabi Muhammad SAW: Milyuner yang Tidak Oligarki-Kapitalis
Berbeda dengan milyuner modern yang sering dikaitkan dengan kapitalisme dan eksploitasi, Nabi Muhammad SAW menjalankan bisnisnya dengan prinsip keadilan dan keberkahan. Harta beliau digunakan untuk membantu fakir miskin, menyantuni yatim piatu, serta mendukung perjuangan Islam. Kesuksesan beliau tidak hanya bersifat materi, tetapi juga spiritual.
Aset-Aset Milik Nabi Muhammad SAW
Siapa bilang Nabi Muhammad SAW itu miskin? Total kekayaan beliau dari hasil usahanya, memiliki neraca dagang berupa emas dan tanah.
Emas:
1.216.343 gram emas dari hasil usahanya x harga emas per gram Rp1.704.000 = Rp2.073.725.872.000
1.251.601 gram emas dari investasi dan sedekah = Rp2.132.728.104.000
Tanah: