Dulu, tidak ada WhatsApp, tidak ada Google Maps, apalagi fitur share location. Tapi anehnya, kami selalu tahu di mana teman-teman berada. Tak perlu grup chat, tak ada notifikasi yang mengingatkan, namun semuanya berjalan dengan lancar. Dunia kami terasa lebih sederhana, tapi justru penuh kehangatan dan kebersamaan.
GPS Manual: Sandal di Depan Rumah & Kode-Kode Rahasia
Anak-anak zaman dulu punya sistem navigasi sendiri yang tak kalah canggih dari teknologi modern. Jika ingin mencari teman, kami cukup melihat deretan sandal di depan rumahnya. Jika ada banyak sandal, itu berarti mereka sedang berkumpul di dalam. Tak perlu telepon atau chat, cukup melongok dari jendela atau bertanya ke orang rumah, "Ada si A nggak?" dan kami langsung dapat jawabannya.
Kalau tak menemukan teman di rumahnya, kami tak putus asa. Rutenya sudah otomatis tergambar di kepala: dari rumah A, lanjut ke rumah B, jika tak ada di sana, kemungkinan besar mereka sedang bermain di lapangan atau warung dekat gang. Begitu seterusnya, sampai akhirnya bertemu.
Jika sedang berada di luar, kami juga punya "kode suara" khas untuk memanggil teman. Ada yang bersiul dengan nada tertentu, ada yang cukup berteriak, "Woiii, keluar, yuk!" dan tanpa perlu balasan, dalam hitungan detik teman-teman sudah muncul dari rumah masing-masing.
Janjian yang Selalu Tepat Waktu
Di zaman sekarang, banyak janji temu yang masih harus dikonfirmasi berulang kali: "Jadi nggak?", "Udah otw?", "Lama banget, nih!" Namun, dulu semua terasa lebih sederhana. Jika sepakat bertemu jam tiga di lapangan, semua akan datang tepat waktu. Tak ada HP untuk memastikan atau mengingatkan, tapi entah bagaimana, semua tetap berjalan sesuai rencana.
Kepercayaan menjadi kunci. Kami tahu teman-teman pasti datang, dan jika ada yang belum muncul, kami bisa langsung mencarinya tanpa repot mengirim pesan.
Main Sampai Maghrib, Pulang Tanpa GPS
Saat bermain jauh dari rumah, kami tidak pernah takut tersesat. Semua jalur dan gang sudah tertanam dalam ingatan. Jika lupa jalan, kami cukup mencari pohon besar yang pernah kami tandai, warung langganan yang sering kami datangi, atau rumah teman yang kami hafal letaknya.