Mohon tunggu...
Cinta Renjana
Cinta Renjana Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Naskah Drama Opera, Hoby Otodidak

Menulis, menulis dan menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Patung Bung Karno "Menangis"

20 April 2018   15:36 Diperbarui: 20 April 2018   15:49 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Soekarno/Foto via blitarian/Nusantaranews

"Bung, ... saya salah bicara ya? maaf saya tidak bermaksud membuka kenangan atau luka lama." Beliau tetap diam.

~~~~

Ooops ...
Saya yang salah, ini kan wawancara 'imajiner, ternyata saya yang diam, berhenti memerankan pribadi yang diwawancarai. 

Saya sadar, wawancara imajiner mulai lagi.

"Kamu ajukan 2 pertanyaan, akan aku jawab dengan 2 jawaban juga." jawab Beliau.

"Jawaban pertama, ...
Semua ada didalam benakmu, kamu selami apa yang ada didalam hati dan pikiranmu.
Bagaimana seorang pejuang, hasil perjuangan dengan taruhan jiwa raga dan nyawa, akhirnya di rusak sendiri oleh generasi penerusnya.

'Sakit' 

Satu kata itu sudah mewakili semuanya." adhoooooooh ... ! dada saya pedih bagai di tusuk belati oleh saudara sendiri.
Dan, ... hati saya, bagai disayat sembilu, perih.

Bung Karno diam lagi.

Kali ini beliau memang diam sejenak.

"Jawaban kedua, ...
Presidenmu yang sekarang, ... siapa tadi namanya? oya Joko Widodo, yang pasti dia pernah jadi pemuda." jawab beliau, diplomatis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun