Pembahasan selanjutnya, kali ini kita memasuki bab 4 dalam menyelami lagu-lagu Dewa19 yang didalamnya banyak terkandung hikmah dari ayat suci Tuhan.
Kali ini kita akan membahas tentang album ke 5 dari band asal surabaya ini, album ke 5 Dewa19 rilis pada tahun 2000 tepatnya tanggal 20 april. Pada album ini Dewa19 menamai dirinya dengan Dewa tanpa embel-embel 19, mengingat Dewa dengan angka 19 adalah brand yang telah melekat sejak album pertama hingga ke 4 dimana Ari Lasso dan Erwin Prast tergabung didalamnya. Album ini adalah era baru dimana estafet posisi frontman terjadi antara Ari Lasso kepada Elfonda Mekel alias Once.
Di album yang diproduseri oleh Ahmad Dhani ini dan album-album setelahnya mulai banyak kita temukan ayat-ayat Tuhan yang disisipkan atau diksi-diksi yang mengandung bahasa langit. Album ini masih tetap beredar di bawah label Aquarius Musikindo dan sukses menorehkan penjualan diangka 1,7 juta keping.
Bintang Lima adalah rilisan Dewa19 setelah Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan usai dengan proyek Supergrup Ahmad Band dengan menggandeng Pay Burman dan Bongky eks-Slank serta Bimo eks-Netral. Pada masa-masa  itu Ahmad Dhani mulai memasukkan unsur-unsur religi dalam lirik-liriknya, dan hal ini berimbas pada beberapa karya yang tertuang di album ke 6 yang proses produksinya dilaksanan di Ahmad Studio (kini Studio Legend) ini.
Ahmad Dhani sebagai penulis lagu utama yang mulai bersinggungan dengan paham tasawuf, ditambah pula Ia kerap  sowan kepada ulama-ulama pondok pesantren dan tokoh agama macam Gus Dur, hal ini berdampak pula dalam output berupa karya yang ia ciptakan. Meski tak secara langsung bertutur perihal agama dan ajarannya namun frasa-frasa yang terkait agama dan ketuhanan ia sisipkan dalam karya, Dewa19 seolah ingin mengajak para Baladewa dan Baladewi untuk menjelma menjadi Laskar Cinta.
Secara lirik album Bintang Lima ini belum banyak terkandung ayat suci Tuhan yang secara teks dan terjemahan secara explisit menukil ayat kitab suci, namun aroma bahasa langit mulai kentara disini-sana. Secara  musikal aroma megah dan mistis sebagai ciri khas Dewa19 era Ari Lasso makin terasa  kental di album ini dengan dimasukannya unsur string orchestra yang dimotori oleh Erwin Gutawa.
MUKADIMAHÂ
Dimulai dengan track pembuka yang berjudul Mukadimah, sebuah kata yang dalam bahasa Indonesia dapat kita artikan sebagai pembukaan atau preambule, sebuah nomor yang menjadi intro dari lagu Roman Picisan yang hanya berupa gubahan orkestra dan tanpa lirik satu katapun.
ROMAN PICISAN DAN LAILATUL QADAR
Disusul kemudian dengan track 2 yang berjudul Roman Picisan, sebuah lagu nan megah yang di dalamnya terdapat sebuah part berjudul 1000 Bintang dimana hanya alunan suara choir dibarengi dengan orkestra dan ditingkahi dengan hand clap ala-ala superband Queen.
Dalam ajaran Islam terdapat suatu waktu dimana waktu itu lebih baik dari 1000 bulan lamanya beribadah dan kita menyebutnya malam lailatul qadar, pada part 1000 Bintang tersebut terdapat kesalahan Once yang mengubah kata 1000 Bulan menjadi 1000 Bintang.
Malam-malamku bagai malam seribu bintang..Â
