Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Book

Potret: Taruhan Terakhir

4 Februari 2024   22:25 Diperbarui: 4 Februari 2024   22:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potret (Dokumentasi pribadi)

Jika ada keluarga konglomerat tertentu yang anak-anaknya -- generasi ke-2 dan atau generasi ke-3 -- berseteru  memperebutkan harta warisan, perseteruan tersebut biasanya diantara anak-anaknya. Namun, dalam buku Potret, tulisan Aditia Yudis, ini beda! Anak-anak konglomerat tersebut justru hendak menjaga harta mereka dari ayah mereka. Ini tentang anak-anak versus ayah mereka!

Dengan 386 halaman, Potret diterbitkan tahun 2017 oleh percetakan Mediakita.

Menantu keluarga konglomerat

Lalu, apa jadinya jika seorang yang tidak dikenal menjadi menantu keluarga ini?

Tatyana memutuskan menerima tawaran Saddam untuk menikahinya, setelah kekasih Tatyana memutuskan untuk tidak menceraikan istrinya. Sejak saat itulah Saddam mulai mengenalkan Tatyana pada saudara-saudaranya yang lain, juga mengenalkan betapa peliknya menjadi bagian dari keluarga konglomerat.

Dengan rambut diwarnai hijau, Tatyana melalui hari-hari perkenalan -- yang lebih mirip dengan perploncoan -- dengan saudara-saudari Saddam. Saddam adalah anak ke-2 dari 2 bersaudara. Namun, Saddam memiliki juga saudara-saudara lain; Saddam memiliki 4 orang ibu; yang masih saling berhubungan, sekalipun tidak selalu sepakat dan karib.

Tatyana datang dengan kemampuan bermain caturnya yang memukau Saddam, dan juga beberapa saudara Saddam yang lain. Sekalipun menghadapi ketidaksetujuan beberapa saudara Saddam, Tatyana bertekad meneruskan langkahnya, seperti langkah pion yang bergerak pelan menuju ujung jalan sebelum berganti bentuk menjadi menteri! Sejak saat itu, mereka berharap kemampuan Tatyana bisa mengalahkan kemampuan Hartono; dalam strategi dan taktik.

Catur sejak dini

Hartono, seorang hartawan , memiliki 10 orang anak dari 4 orang istri. Anak-anaknya dididik sejak dini untuk terlibat dalam bisnis keluarga. Sebelum umur 10 tahun, semua sudah dikenalkan pada permainan catur. Menyusun strategi, mengenali langkah lawan, mengambil langkah berani dan menaklukkan lawan, sudah menjadi latihan mereka dalam permainan catur.

Selanjutnya, dalam dunia bisnis, langkah-langkah tersebut menolong mereka melakukan ekspansi bisnis yang luar biasa, mengenali lawan-lawan bisnis mereka. Namun, tidak berarti mereka selalu memenangkan tender ataupun proyek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun