Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jalan Sobat, Menjadi Teladan dan Hari Ini

2 Mei 2023   20:18 Diperbarui: 2 Mei 2023   20:28 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Hari ini, sejak embun mulai menghilang dari permukaan dedaunan di teras depan rumah, aktifitas telepon selularku sudah dimulai. Benda yang jarang istirahatnya ini, mulai sibuk menangkap pesan hari ini. Postingan di banyak aplikasi sosial media sedang ramai-ramainya dengan tagline tentang hari ini, tanggal 2 Mei. Iya, Hari Pendidikan Nasional.

Dua-Mei tidak pernah bisa dilepaskan dari tokoh yang satu ini. Puluhan tahun telah berlalu, namun buah pikiran beliau masih tetap terus ada sampai hari ini. Ki Hajar Dewantoro; salah satu tokoh pendidikan Indonesia, muncul lagi setiap 2 Mei.

Kutipan dari beliaulah yang paling sering muncul di 2 Mei ini; Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani. Semoga saja tidak sekedar postingan di hari ini maka kutipan beliau muncul. Harapannya, kutipan tersebut menjadi denyut nadi keseharian. Menjadi kebiasaan, kemudian menjadi kebisaan. Menjadi kesenangan, menjadi kecintaan. Seperti kecintaanku pada jalan sobat.

Jalan sobat

Aku menghabiskan masa anak-anakku, berpuluh tahun lalu di Manokwari. Sebuah kota yang jauhnya berkilo-kilometer dari kotaku kini. Jauh sekali. Sekalipun jauh dan lama sekali telah meninggalkan kota tersebut, aku berharap kelak kembali ke sana. Sekedar menyusuri pantai-pantainya yang sudah sejak lama adalah kesukaanku. :) Ada banyak hal menarik yang aku kenal dan ketahui saat masih di sana, yang masih aku ingat sampai hari ini; salah satunya jalan sobat.

Aku mengenal kebiasaan jalan sobat ketika aku - untuk kali pertamanya - akan melakukan perjalanan pulang dengan berjalan kaki. Suatu kali, beberapa teman yang rumahnya searah memutuskan pulang bersama. Tidak ada orang dewasa diantara kami. Jumlah kami, bisa dari 10 -- 13 orang. Kadang jumlahnya bisa lebih banyak, bisa lebih sedikit. Aktivitas ini, selalu dilakukan secara berkelompok. Nah, jalan sobat adalah aktifitas jalan  bersama secara beriringan dengan mengikuti langkah-langkah orang yang di depan kita, jalan satu per satu.

Kami akan berjalan beriringan, mengikuti langkah teman yang berjalan di depan kami. Kecepatan langkah kami harus selalu menyesuaikan dengan kecepatan langkah teman yang berada di depan kami. Sehingga, kami tidak perlu menginjak bagian belakang sepatu mereka. Jika hal itu terjadi, akan terjadi benturan beruntun sampai ke orang yang paling belakang. Benturan tersebut bisa mengakibatkan kami jatuh, seperti efek domino. Dan kami sangat tidak menginginkan hal itu terjadi!

Kami akan berjalan beriringan  di pinggir jalan; bagian yang tidak mendapatkan aspal jalan. Bagian tersebut biasanya lebih banyak bebatuan kecil dan berdebu. Tidak ada satupun berminat mendahului teman di depannya. Ketika kendaraan-kendaran banyak yang melintas, kami akan melambat bahkan berhenti sejenak. Kami akan mendekatkan diri, memperpendek jarak ke teman yang ada di depan kami. Kadang, kami meletakkan tangan kami di bahu teman yang berada di depan kami, jika kami cukup memiliki jarak untuk meletakkan tangan kami di bahu orang yang berada di depan kami. Sesekali kami berhenti untuk memastikan orang yang berjalan paling belakang tidak ketinggalan terlalu jauh. Sesekali, kami akan menyanyikan beberapa lagu Nasional.

Jika salah satu teman sudah tiba di dekat rumahnya, kami akan berhenti bersama, dan melambaikan tangan berpisah dengan teman yang tiba lebih dulu. Kemudian, kami melanjutkan perjalanan. Setiap kali seorang teman keluar dari barisan karena telah tiba di dekat rumahnya, teman yang berjalan paling depan akan menghitung dan memastikan jumlah kami. Begitu seterusnya.

Jika teman yang berjalan paling depan lebih dulu tiba di dekat rumahnya sedangkan teman-teman yang lain yang masih belum sampai di rumah mereka masih ada, maka orang yang akan berjalan paling depan tersebut akan diganti. Entah lewat kesepakatan, maupun jumlah mayoritas yang memilih.

Tidak semua orang akan menjadi orang terdepan dari rombongan jalan sobat ini. Biasanya orangnya ditunjuk secara sepakat oleh beberapa orang. Penunjukan terjadi jika mereka sudah beberapa kali menjadi teman seperjalanan. Jadi, kemampuannya sudah dilihat dan disaksikan. Orang yang akan berjalan di depan, menerima kesepakatan itu dengan baik. Acapkali, orang yang paling depan menunjukkan percaya diri untuk berjalan lebih dulu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun