Mohon tunggu...
Roneva Sihombing
Roneva Sihombing Mohon Tunggu... Guru - pendidik

Penyuka kopi, gerimis juga aroma tanah yang menyertainya. Email: nev.sihombing@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film

"Miss Hammurabi": Memaknai To Kill the Mockingbird dalam Tatanan Rasa Keadilan bagi Sesama

14 September 2019   09:16 Diperbarui: 14 September 2019   09:36 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Rakyat yang lemah dan tanpa uang, berunjuk rasa di jalan karena kemarahan buta. Rakyat dengan sedikit uang mempercayai broker (dalam hal ini: makelar kasus) dan menyewa mantan hakim sebagi pengacara. Tapi mereka yang sungguh berkuasa (baik uang maupun jabatan/posisi dalam pemerintahan) bahkan tidak perlu melobi karena hakim (ada) diantara mereka akan memihak mereka. Kalimat ini dikutip dari ucapan Ba Reun ketika melihat kenyataan di luar pengadilan. Apakah kita juga berpendapat yang sama dengan apa yang kita lihat di sekitar kita? 

Interesting parts!

Ada beberapa hal menarik yang bisa disaksikan pada drama dengan 16 episode ini, yaitu:

1. Menjadi pribadi merdeka

Bekerja dalam lembaga yang memiliki struktur kepemimpinan, secara otomatis akan mempengaruhi seseorang mengambil keputusan yang berkenaan dengan institusi. Lazim terjadi, hakim yang lebih muda (baik pengalaman maupun usia) tidak memiliki pendapat pribadi tentang suatu hal. Langkah yang lebih aman adalah menyamakan pendapat dengan hakim senior.

2. Berani Berbeda

Memiliki pemikiran yang berbeda merupakan hal istimewa yang dimiliki setiap orang. Namun menyatakannya kepada orang lain membutuhkan latihan yang tidak sebentar.

3. Berduka cita karena ketidakadilan

Setiap orang bisa mengenali ketidakadilan dengan baik. Namun, berdiri dan mengatakan pada dunia mengenai ketidakadilan itu sendiri, tidak setiap orang mau dan mampu melakukannya.

4. Ketenangan dalam badai.

Han Se Sang adalah hakim utama dari bagian hukum perdata. Suaranya yang tenang dan terkontrol selalu membuka jalan menuju kesepakatan damai. Betapa menenangkan...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun