Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Penggiat Budaya | Pekerja Sosial | Fasilitator Pendidikan | Eks Pengawas Pemilu

KOMPASIANA AWARD - 2019: Most Viewed Content lebih dari 400.000 Pageviews - 2021: Nomine Best in Citizen Journalism - 2022: Nomine Best in Opinion

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Saya Suka Lestarisiana, Ayo Bergabung!

6 Mei 2025   09:28 Diperbarui: 6 Mei 2025   09:28 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo Lestarisiana (dokumen Kompasiana)

Pelestari adalah siapa saja --- individu maupun komunitas --- yang berkontribusi nyata dalam menciptakan keberlanjutan.

Pelestari bukan sekadar penulis artikel. Mereka adalah penggerak perubahan.

Mereka menceritakan kisah inspiratif dari desa-desa kecil hingga kota besar, memulai gerakan lokal, mendukung komunitas, hingga menyuarakan suara-suara yang sering terabaikan.

Pelestari memahami bahwa perubahan tidak selalu harus spektakuler. Sering kali, perubahan justru dimulai dari hal-hal sederhana:

  • Menanam pohon di halaman rumah.
  • Membantu usaha kecil di kampung halaman.
  • Mengedukasi anak-anak tentang pentingnya menjaga alam.
  • Mengubah kebiasaan kecil menjadi kebiasaan ramah lingkungan.

Dan semua itu layak untuk diceritakan. Karena setiap cerita kecil punya potensi untuk menginspirasi ribuan langkah besar.

Mengapa Kita Harus Terlibat?

Mungkin Anda bertanya:

"Apa gunanya menulis satu cerita? Apa pengaruhnya membuat satu video? Apakah benar bisa membawa perubahan?"

Jawabannya: Ya.

Setiap perubahan besar selalu bermula dari suara kecil yang berani untuk didengar.

Dalam dunia yang penuh dengan informasi cepat dan viral sesaat, kita butuh lebih banyak narasi positif. Kita butuh lebih banyak cerita tentang ketekunan petani lokal, tentang inovasi energi bersih di pelosok desa, tentang anak-anak yang berjuang menggapai pendidikan meski terbatas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun