Indonesia sedang dalam pusaran hoaks yang dengan mudah tersebar dan juga dengan mudah dipercayai karena kedua hal tersebut di atas. Dibuat dan diedarkan oleh orang yang memiliki otoritas dan dipercayai oleh orang yang tidak meneliti dan memahami informasi yang diperoleh.
Ibarat racun dalam nasi goreng, diolah dengan resep dan bumbu kelas dewa dan diberikan dengan gratis kepada orang yang doyan makan nasi goreng. Mustahil jika ia tidak memakannya.
Jika hoaks dibuat oleh orang cerdas dan dipercayai oleh orang cerdas maka kesimpulannya kita miskin orang yang cerdas. Karena kita miskin orang yang cerdas maka kita akan hidup dalam pusaran hoaks.
Apakah ini masalah kecerdasan? Ataukah masalah kesehatan mental?
Salam!!!
Neno Anderias Salukh