Mohon tunggu...
Neno Anderias Salukh
Neno Anderias Salukh Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Budaya | Pekerja Sosial | Pengawas Pemilu

Orang biasa yang menulis hal-hal biasa

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Minum Sopi, Tradisi di Pulau Timor yang Disalahgunakan

31 Maret 2019   07:45 Diperbarui: 17 Juli 2019   09:14 1050
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sopi adalah sejenis minuman keras yang diproduksi dengan cara menyuling Tuak Nira (Baca: Tuak). Nira yang dipanaskan dalam sebuah periuk tertutup dengan satu lubang lalu disambung menggunakan bambu sebagai pipa penyalur ke dalam sebuah wadah. Uap yang dihasilkan oleh Nira melalui bambu mengembun menjadi cairan yang dinamakan Sopi.

Biasanya, proses penyulingan dilakukan sebanyak tiga kali. Penyulingan pertama, kedua, dan ketiga memiliki kadar alkohol yang berbeda-beda. Penyulingan pertama dikenal dengan nama "Tua Nakaf" atau "Sopi Kepala" yang memiliki kadar alkohol lebih tinggi. Istilah yang lebih unik adalah "Bakar Menyala".

Istilah ini diberikan oleh sekelompok orang karena katanya "Tua Nakaf" menghasilkan api jika dibakar. Pengakuan lainnya adalah ketika dikonsumsi, "Tua Nakaf" sepertinya hilang ketika masih di tenggorokan.

"Bakar Menyala" diperkuat oleh penelitian yang dilakukan oleh beberapa teman saya di Jurusan Kimia Universitas Nusa Cendana. Bersamaan dengan waktu itu, sopi diusulkan untuk dijadikan bahan bakar. "Tua Nakaf" yang merupakan hasil penyulingan pertama diambil sebagai sampel untuk melakukan penelitian. 

Hasil penelitian menunjukkan "Tua Nakaf" memiliki kadar alkohol 53%. Sedangkan penyulingan kedua dan ketiga diklaim memiliki kadar alkohol yang lebih rendah.

Perlu diketahui alkohol sering dipakai untuk menyebut Etanol. Senyawa Etanol adalah sejenis cairan yang mudah menguap, mudah terbakar, tak berwarna, dan merupakan alkohol yang sering digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga istilah "Bakar Menyala" ini masuk akal.

Nah, berdasarkan penelitian ini, sopi memiliki kadar alkohol yang cukup sehingga dikategorikan sebagai salah satu minuman keras tradisional di Nusa Tenggara Timur, khususnya di Pulau Timor.

Minum sopi sudah menjadi kebiasaan atau tradisi orang Timor. Biasanya digunakan dalam upacara adat perkawinan dan upacara adat lainnya sebagai bentuk suatu kebersamaan sama halnya dengan sirih pinang.

Baca: "Mengenal Mamat, Tradisi Orang Timur Makan Sirih Pinang"

Di beberapa tempat, sopi digunakan sebagai pengganti Puah ma Manus untuk menjamu tamu. Satu botol atau satu gelas dihidangkan untuk diminum. 

Dalam beberapa kasus, pemberian kepada tamu ini bersifat wajib sehingga bagi mereka yang belum terbiasa diberi kebijakan untuk meminum sedikit saja atau biasanya dikenal dengan istilah Kasih Terang Mata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun