Pantai Pink, Lombok Timur, bukan hanya dikenal karena keindahan pasirnya yang unik, tetapi juga karena potensi ekologisnya yang luar biasa. Pada bulan April 2025, sekelompok peneliti dari Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Mataram melakukan survei ekologi terumbu karang dan padang lamun di kawasan tersebut. Kegiatan ini juga mencakup pengambilan sampel sedimen dan air sebagai bagian dari upaya pemantauan kualitas lingkungan perairan.
Penelitian ini diketuai oleh Dr. Nurliah, dan melibatkan dua dosen lainnya, yakni Edwin Jefri, M.Si. dan Nenik Kholilah, M.Si., bersama enam mahasiswa dari Program Studi Ilmu Kelautan (Alfian, Lalang, Wahyu, Rayya, Dita, dan Nadine). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memperoleh data ilmiah yang komprehensif terkait kesehatan ekosistem pesisir, baik di dalam kawasan budidaya maupun di luar kawasan sebagai pembanding.
Yang menarik, kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari PT. Autore Pearl Culture, perusahaan yang telah lama beroperasi di sektor budidaya kerang mutiara di perairan Lombok. Bentuk dukungan yang diberikan tidak hanya berupa fasilitasi teknis di lapangan, tetapi juga kemitraan dalam semangat konservasi jangka panjang.
Dukungan Nyata Dunia Industri untuk Riset dan Konservasi
PT. Autore Pearl Culture menunjukkan komitmen yang kuat dalam menjaga keseimbangan antara kegiatan budidaya dan pelestarian lingkungan. Dukungan terhadap riset ini merupakan bagian dari komitmen mereka terhadap prinsip Environmental Stewardship, di mana keberlanjutan ekosistem menjadi prioritas utama dalam setiap kegiatan usaha.
Tidak hanya memberikan dukungan terhadap kegiatan penelitian, PT. Autore Pearl Culture juga menunjukkan komitmen terhadap pelestarian lingkungan pesisir di sekitar kawasan budidayanya. Perusahaan ini memahami pentingnya menjaga keseimbangan ekologi dalam praktik budidaya kerang mutiara, dan secara aktif mendorong pendekatan berbasis ilmu pengetahuan dalam pengelolaan lingkungan. Komitmen ini menjadi fondasi penting bagi keberlanjutan usaha, sekaligus memberi dampak positif bagi ekosistem dan masyarakat sekitar.
Pendekatan Komparatif: Dalam dan Luar Kawasan Budidaya
Penelitian yang dilakukan di dua zona berbeda — di dalam kawasan budidaya kerang mutiara dan di luar kawasan — memungkinkan para peneliti untuk mendapatkan gambaran yang lebih utuh mengenai pengaruh aktivitas budidaya terhadap ekosistem sekitarnya. Metode yang digunakan meliputi pendataan tutupan karang hidup, jenis lamun, serta parameter fisik dan kimia air laut.
Data yang diperoleh diharapkan dapat menjadi rujukan ilmiah, tidak hanya bagi dunia akademik, tetapi juga bagi para pelaku industri dan pembuat kebijakan dalam merumuskan strategi pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan.