10. Gedung perkantoran dipenuhi karyawan Â
Sampai saat ini pun WFH alias work from home masih diterapkan oleh sebagian besar perusahaan. Tetapi banyak juga yang sudah menerapkan WFO (work from office), alhasil pemandangan perkantoran yang tadinya kelihatan sunyi senyap, sekarang sudah mulai ramai oleh karyawannya lagi.
11. Pusat jajanan dan makanan penuh pengunjung
Buat pedagang makanan dan pencinta kuliner, penerapan PSBB atau PPKM, merupakan pukulan berat, karena tentu saja buat para pedagang, akan membuat kehilangan pemasukan, buat pembelinya pun jadi kehilangan tempat untuk jajan. Tetapi sekarang, tempat-tempat jajan dan resto-resto yang sempat tutup itu, sudah kembali buka secara normal, bahkan pengunjung pun membludak seperti kalap.
12.Tempat tongkrongan yang ramai
Ketika masa pandemi dimulai, mendadak saja tempat tongkrongan menjadi sepi, entah itu warkop, kedai kopi, taman tempat mahasiswa berkumpul, seketika menjadi kehilangan magnetnya. Tidak ada yang datang, tidak ada yang berkumpul. Tetapi sekarang, baik warkop, kedai kopi, taman-taman kota, taman-taman kampus, sudah kembali terlihat normal, ramai dan dipadati banyak orang.
13. Resepsi dan acara hajatan pernikahan
Selain jumlah undangan yang terbatas, bahkan saking terbatasnya, undangan hanya ditujukan untuk keluarga dekat dari kedua mempelai saja, acaranya pun cukup digelar di rumah masing-masing. Sekarang resepsi pernikahan sudah kembali digelar dengan acara resepsi di gedung, jumlah undangan ribuan, dan dengan acara seremonial yang lengkap sesuai dengan adat dearah masing-masing pengantin. Resepsi atau hajatan di rumah pun mulai kembali ke masa normal, terlihat janur kuning di mana-mana, menghiasi hampir setiap gang, dar der dor bunyi petasan pun sudah mulai sering terdenar lagi, terakhir, suara penyanyi dan organ tunggalnya pun sudah mulai terdengar menggelegar lagi dari sound system yang datang dari rumah ibu dan bapak hajat.