Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Menggali Potensi Rotan untuk Masa Depan Berkelanjutan

24 Februari 2024   22:32 Diperbarui: 24 Februari 2024   22:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
  Alfath Kurniadi (Dokumen pribadi)

Ada yang menarik dalam event ARCH:ID 2024 di sore hari kedua, Jumat 23 Februari 2024 di ICE BSD, Tangerang, Banten. Di hari kedua pameran dan konferensi arsitektur terbesar dan paling bergengsi di Indonesia, itu ada talkshow bertema "Design is Medicine".

Pameran yang dibuka oleh Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo, itu mengedepankan tema "placemaking dan tolerance", dalam artian placemaking, tempat publik, siapa pun pernah memasuki. Pemeran ini sendiri diadakan oleh Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) bekerja sama dengan PT. CIS Exhibition.

Talkshow yang diadakan VIVERE Group itu menghadirkan pembicara Dirgantara I Ketut - Principal Architect of DDAP Architect, Stefan Baumann - Chief Representative Officer of karuun, dan Alfath Kurniadi - Sustainable Rattan Project Advisor of GIZ.

Mengapa rotan? Mengapa bukan bambu? Bukankah sama-sama ramah lingkungan? Indonesia sendiri adalah penghasil bahan baku rotan terbesar dunia. Sumbernya ada di Sumatera, Jawa, Borneo, Sulawesi, hingga Nusa Tenggara.

Sayangnya, rotan sekarang hanya dilihat sebagai komoditi sehingga ada banyak hal yang hilang berkaitan dengan kearifan lokal. Karena itu, citra rotan Indonesia harus bisa lebih dari sekedar barang komoditi.

Namun, bukan hanya karena itu alasannya. Ternyata karakteristik dari rotan sendiri lebih ringan, kuat, elastis, mudah dibentuk. Jika dihitung-hitung secara ekonomis, rotan lebih murah dari penggunaan kayu atau bambu.

Dalam talkshow ini para pembicara membahas mengenai berbagai aspek penting dalam penggunaan rotan -- dan juga karuun sebagai material yang berkelanjutan. Rotan  merupakan material yang cepat dipanen sehingga menjaga kelestarian.

Mulai dari potensi ekonomi sirkular yang dapat dihasilkan oleh industri rotan, hingga strategi desain inovatif yang memanfaatkan potensi penuh bahan tersebut sebagai tindakan nyata menuju solusi yang lebih ramah lingkungan.

dokumen pribadi
dokumen pribadi

Selain material, juga dibahas desain yang baik dapat memberikan dampak yang baik bagi lingkungan sekitarnya. Bagaimana desain bangunan atau interior yang tidak banyak menghasilkan limbah, juga aliran sirkulasi udara, dan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun