Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Gempa Cianjur, Warga Kampung Baros Belum Mendapatkan Bantuan

25 November 2022   22:11 Diperbarui: 1 Desember 2022   15:21 1550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tenda pengungsian di Kampung Baros (dokumen pribadi)

Cahaya penerangan seadanya menjadi pelita di tenda pengungsian korban gempa Cianjur yang dibangun ala kadarnya. Hujan baru saja berhenti dan membasahi rerumputan. Tanah membecek. 

Gempa susulan masih terasa meski kekuatannya semakin melemah. Beberapa warga di Kampung Baros, Kecamatan Pacet, Kecamatan Cianjur, Jawa Barat, mengungsi di tenda pengungsian yang beralasakan karpet sajadah. 

Rumah tempat tinggal mereka rusak akibat gempa yang mengguncang pada Senin 21 November 2022.

Ada juga tenda-tenda berukuran kecil milik warga yang terlihat sangat tidak nyaman ditempati karena ruangnya cukup sempit. Tenda yang tidak cukup menampung banyak orang. 

Baca juga: Kowani Tinjau Korban Gempa Cianjur, Warga Desa Ciputri Mulai Stress

Ada bayi juga yang terpaksa harus ikut mengungsi. Tangisannya terdengar lirih dalam gendongan ibunya. Mungkin kedinginan, mungkin juga lapar, mungkin ingin minum susu, mungkin juga lagi kurang sehat.

Tanah yang becek, cuaca yang dingin, dan gempa susulan, membuat warga tidak bisa tidur dengan aman dan nyaman. Warga dibayang-bayangi gempa yang suatu waktu bisa saja terjadi.

Sejauh ini, warga mengaku belum ada bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Bantuan masih terfokus di wilayah Cianjur kota, sementara wilayah bagian utara seperti di Ciherang hingga Sarongge masih kekurangan bantuan logistik, obat-obatan, dan makanan.

Padahal, warga amat membutuhkan bantuan, terutama makanan siap saji, selimut, susu bayi dan balita, serta obat-obatan. Bantuan tenaga medis dan sarana air bersih juga sangat diperlukan di wilayah tersebut.

Kondisi ini membuat banyak korban gempa, terutama anak-anak dan lansia, mulai stress dan kekhawatiran yang berlebih pasca gempa berkekuatan bermagnitudo (M) 5,6 SR.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun