Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pulih Bersama Pilihan

Kowani Tinjau Korban Gempa Cianjur, Warga Desa Ciputri Mulai Stress

24 November 2022   16:19 Diperbarui: 1 Desember 2022   15:22 734
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Kowani juga sangat berharap agar pendidikan anak jangan sampai terputus meski pada situasi bencana. Karena bagaimanapun, pendidikan itu penting dan utama untuk dapat terus berkembang menyesuaikan segala kebutuhan zaman. 

Terlebih Kowani sebagai Ibu Bangsa juga diamanahkan untuk mempersiapkan dan mendidik generasi penerus bangsa. Karena itu, ia menegaskan hak anak untuk mendapat pendidikan tidak boleh terhenti dalam kondisi apa pun. 

"Bila perlu para guru didatangkan ke tenda-tenda pengungsian untuk berjalannya proses pendidikan. Kegiatan pembelajaran ini juga bagus untuk mengurangi traumatik anak dari bencana gempa. Sebab dengan adanya aktifitas belajar, anak tidak larut dalam kesedihan pasca gempa," ujarnya.

Itu sebabnya, Giwo meminta kepada pemerintah melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) agar dapat mengambil langkah strategis untuk membantu kelangsungan pendidikan di lokasi bencana. 

Menurutnya, upaya tersebut bisa dilaksanakan dengan mendatangkan para guru ke tenda-tenda penampungan agar proses pendidikan dapat terus berlanjut. Penyembuhan trauma bagi korban bencana juga patut untuk mendapatkan perhatian," 


Dalam kesempatan itu, Giwo juga berkesempatan meninjau posko kesehatan di Sarongge Valley. Berdasarkan laporan petugas kesehatan, banyak warga yang mulai stress. Mungkin karena memikirkan harta benda yang hilang dan tempat tinggal yang mengalami kerusakan.

"Alhamdulillah untuk obat-obatan cukup tersedia. Obat batuk, penurun demam, gatal-gatal, salep, obat memar, obat masuk angin. Yang perlu mendapatkan perhatian juga dari sisi kejiwaan atau psikologisnya, karena keluhan nyeri kepala umumnya disebabkan kurang istirahat, perasaan stress dan takut dengan gempa,"  jelasnya.

Bagaimanapun, bencana alam bukan hanya meningkatkan duka dan kesedihan, tapi juga trauma mendalam. Trauma gempa yang terjadi kemarin dapat menyerang siapa pun, mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. 

Jadi penanganan korban bencana bukan hanya terfokus pada sandang, pangan, papan, dan kesehatan fisik. Trauma pada anak pun perlu diperhatikan untuk menghindari gangguan psikologis atau stres pasca gempa.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pulih Bersama Selengkapnya
Lihat Pulih Bersama Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun