Taraaa... jadi deh makaroni ayam tumis ala Chef Bunda Tety. Tadinya mau saya sajikan di atas roti tawar, tapi kan sama-sama karbohidrat. Jadi saya coret opsi ini.
Saya sajikan di piring. Tambah saos tomat dan saos cabai di atas makaroni. Tambahkan juga sedikit keju parut sebagai pemanis penyajian. Tidak lupa tambahkan potongan tomat. Kebetulan daun salada dan mentimun stoknya habis hehehe...
"Kakak Putik, Kakak Najmu ayo sarapan," kata saya.
"Bagaimana, enak nggak?" tanya saya.
Seperti biasa anak-anak sih bilangnya enak. Terbukti, sepiring itu habis. Saya tawari untuk menambah, katanya sudah kenyang. Bagaimana tidak kenyang, habis makan makaroni minum segelas susu hangat.
"Mau dibawa bekal Kak?" tanya saya.Â
Kebetulan masih tersisa banyak. Kalau buat bekal cukuplah. Lumayan juga ya dari 250 gram makaroni bisa menghasilkan sebanyak itu.
"Nggak usah, kan ntar pulang cepat," jawab anak kedua saya.Â
Biasanya, memang kalau Jumat itu pulang lebih cepat dibanding hari-hari biasanya. Terkadang sampai di rumah pukul 12 siang. Ok, baiklah.
Setelah anak-anak berangkat sekolah, saya mencoba makaroni buatan saya ini. Hmmm...enak juga. Gurih. Kejunya berasa banget. Tidak kalah deh dengan sajian yang dibikin di hotel-hotel atau restoran-restoran.
Pukul 9 anak bungsu saya bangun. Kalau Jumat, dia dijemput pukul 12.00, masukkan pukul 13.00. Saya tawari sarapan makaroni. Kebetulan dia memang suka makaroni.