Selesai, taruh di piring. Sebagai toppingnya kasih saos sambal, saos tomat, saos mayones, dan keju parut. Tidak lupa tambahkan daun salada dan potongan timun sebagai pelengkap.
Taraa... jadi deh roti gulung panggang ala Chef Bunda Tety. Prosesnya tidak pakai lama dan tidak ribet. Sesuatu yang sangat diperhitungkan oleh emak-emak seperti saya. Terlebih pagi hari yang waktunya agak riweuh.
Bagaimana, penampakkan roti gulung panggang ala saya ini, menggiurkan tidak? Kalau saya sih... yesss...! hehehe...
"Kak ayo sarapan," seru saya.
Kebetulan anak kedua saya sarapan sendiri. Anak pertama saya agak kurang sehat. Jadi, hari ini dia tidak masuk sekolah. Saya sudah menyampaikan kondisi anak saya kepada wali kelasnya.
Sarapan anak pertama saya ini saya bawa ke kamarnya berikut segelas susu coklat panas kesukaannya. Biar cepat fit sehingga besok bisa kembali sekolah. Jangan sakit sedikit, tubuh jadi manja. Kok jadi curcool ya?Â
"Bagaimana Kak, enak nggak?" tanya saya yang dijawab enak.
Alhamdulillah kalau enak mah. Saya perhatikan dua roti gulung habis tidak bersisa. Tandas. Piringnya bersih.
Saya lantas turun ke ruang dapur. Pertanyaan yang sama saya ajukan kepada anak kedua saya ini. Katanya sih enak. Alhamdulillah kalau begitu.
"Mau bawa bekal, Kak?" tanya saya.