Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kajian Tafsir Surat Al Mulk Ayat 23 - 30, Bertafakur atas Nikmat Allah

4 September 2022   13:46 Diperbarui: 4 September 2022   13:54 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai shalat subuh berjamaah, seperti biasa Masjid Al Ihsan Permata Depok, Pondok Jaya, Cipayung, Kota Depok, Jawa Barat, melanjutkan dengan Kajian Islam Ahad Subuh (KISAH).

Kali ini, Minggu 4 September 2022, Kajian Tafsir melanjutkan surat Al Mulk, surat ke-67, ayat 23 - 30. Kajian yang diadakan secara hybrid ini disampaikan oleh Ustadz Dr. Ahmad Badrudin, Lc, MA, yang juga Ketua Ikatan Dai Indonesia Kota Depok.

Berikut kajiannya:

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ayat 23, Katakanlah, "Dialah yang menciptakan kamu dan menjadikan pendengaran, penglihatan dan hati nurani bagi kamu. (Tetapi) sedikit sekali kamu bersyukur."

Kaum musyrik yang telah diberikan pendengaran, penglihatan, dan akal ternyata tidak digunakan untuk meraih petunjuk ternyata justru mengabaikannya.

Ayat ini memerintahkan kepada Nabi Muhammad dan seluruh manusia untuk menyadari nikmat Allah itu. Nikmat pendengaran, penglihatan, dan hati nurani/akal.

Melalui indera pendengaran dan penglihatan, kebesaran dan keagungan ciptaanNya dapat dinikmati dan diteliti oleh manusia sebagai bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan dan sains.

Sedangkan hati sebagaimana yang diungkapkan oleh Alquran sebagai kekuatan untuk memahami dan mengetahui hal-hal yang bersifat abstrak dan keyakinan.

Allah menciptakan manusia yang pertama kali berfungsi itu adalah pendengaran. Seperti halnya bayi, yang berfungsi pertama kali adalah pendengaran.

Jika bayi tidak fokus saat diberi stimulus bunyi-bunyian maka ada yang tidak beres dengan pendengarannya. Dalil Alquran sejalan dengan ilmu pengetahuan.

Jauh sebelum lahir, janin dalam kandungan sudah bisa mendengar. Itu sebabnya, ketika janin diperdengarkan dengan musik atau bacaan Alquran, maka ia akan bereaksi.

Baru beberapa bulan baru fokus pada penglihatan. Matanya mulai berfungsi. Bisa diajak bermain dan bercanda. Kalau penglihatan bisa melihat banyak hal. Sedangkan pendengaran hanya bisa menangkap suara.

Orang dalam satu waktu tidak bisa mendengar satu suara. Hanya fokus pada satu suara. Dan, pendengaran paling akhir dicabut saat sakratul maut. Kalau pendengarannya sudah cabut, berarti sudah mati.

Kita terjaga dari tidur bukan karena mata kita tapi pendengaran kita. Berisik, ada gangguan, dan lain-lain.

Allah bekali kita dengan akidah, yaitu hati. Yang jadi penguasa seluruh tubuh. Hati rusak, tubuh ikut rusak.

Sedikit sekali kita bersyukur. Shalat adalah bagian dari bersyukur dan berterima kasih kita kepada Allah. Di saat orang-orang lain masih tidur, kita shalat subuh berjamaah di masjid.

Sedikit sekali bersyukur juga bisa terlihat dari sedikitnya jamaah yang shalat subuh berjamaah. Kalau orang itu bersyukur, masjid-masjid akan dipenuhi oleh jamaah.

Sekali-kalu kita berkunjung ke sekolah disabilitas. Bagaimana mereka menjalani hidup. Ada yang kehilangan penglihatan, kehilangan pendengaran. Dan untuk beradaptasi dengan keadaan butuh waktu.

Karena itu, kita yang normal harus banyak bersyukur. Tuna rungu dam tuna netra saja ingin belajar agama seperti orang normal, mengapa kita tidak? Padahal merasa dunianya terasa sempit. Kita merasa ramai, dia merasa sepi karena tidak mendengar dan tidak melihat.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ayat 24, Katakanlah, "Dialah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan."

Allah menempatkan manusia di mana saja. Meski bertebaran di mana saja, manusia akan dikumpulkan dalam satu tempat di padang masyhar. Di sinilah, umat manusia mempertanggungjawabkan semua perbuatan saat di dunia dan akan diberi balasan sesuai dengan amalan.

Dari ayat ini, kita diingatkan pada akhirnya semua akan kembali kepadaNya, maka tidak sewajarnya menyombongkan diri dan mendurhakai perintahNya.

Ayat 25, Dan mereka berkata, "Kapan (datangnya) ancaman itu jika kamu orang yang benar?"

Penegasan Allah bahwa semua manusia akan dibangkitkan dan dikumpulkan seperti ditegaskan pada ayat 24, direspons kaum musyrik dengan pertanyaan yang mengolok-olok.

"Kapan datangnya janji ancaman tentang hari kebangkitan itu jika kamu, wahai Nabi Muhammad, adalah orang yang benar?" Tentu kamu mengetahui dan dapat memberitahukan kepada kami."

Mereka menantang, kapan waktunya ditimpakan kepada mereka runtuhan tanah yang mengimpit, angin kencang yang bercampur batu, sebagai azab yang sering disebut-sebut akan menimpa orang kafir

Dari pertanyaan kaum kafir ini dipahami mereka menantang kebenaran yang disampaikan Rasulullah saw. Inilah bukti ketidakpercayaan kaum musyrik pada hari berbangkit.
 
Ayat 26, Katakanlah (Muhammad), "Sesungguhnya ilmu (tentang hari Kiamat itu) hanya ada pada Allah. Dan aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan."

Menanggapi ucapan kaum musyrik tersebut Allah memerintah Nabi Muhammad mengatakan seperti yang ditegaskan pada ayat ini.

Dapat dipahami Rasulullah hanyalah manusia biasa dan mempunyai sifat-sifat dan kemampuan seperti manusia biasa pula. Kelebihannya hanyalah terletak pada tugas yang diberikan kepadanya.

Mengapa kaum musyrik berani menantang Nabi Muhammad. Karena mereka menyadari kalau masih ada Nabi di tengah-tengah mereka, Allah tidak akan menyiksa. Itu yang membuat mereka belum diazab.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Ayat 27, Maka ketika mereka melihat azab (pada hari Kiamat) sudah dekat, wajah orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka), "Inilah (azab) yang dahulunya kamu minta."

Keadaan kaum musyrik yang mengolok kedatangan kiamat dan mendurhakai Allah digambarkan dalam ayat ini. Mereka berada dalam keadaan penuh ketakutan dan penyesalan yang tidak henti-hentinya

Ayat 28, Katakanlah (Muhammad), "Tahukah kamu jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersamaku atau memberi rahmat kepada kami, (maka kami akan masuk surga), lalu siapa yang dapat melindungi orang-orang kafir dari azab yang pedih?"

Begitu bencinya kepada Nabi Muhammad, kaum kafir sering berharap agar Nabi Muhammad cepat mati. Lalu Allah perintahkan Nabi untuk mengatakan seperti yang termaksud di ayat ini.

Ayat 29, Katakanlah, "Dialah Yang Maha Pengasih, kami beriman kepadaNya dan kepadaNya kami bertawakal. Maka kelak kamu akan tahu siapa yang berada dalam kesesatan yang nyata."

Ayat ini seolah-olah mencela sikap dan tindakan orang-orang kafir yang menyembah patung-patung. Patung yang mereka buat sendiri. Patung yang tidak dapat memberi manfaat dan mudarat.

Bahkan patung-patung itu harus mereka sendiri yang memelihara dan merawatnya. Demikian pula sikap orang-orang kafir yang selalu membangga-banggakan kekayaan, kekuasaan, dan keturunan mereka

Ayat 30, Katakanlah (Muhammad), "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapa yang akan memberimu air yang mengalir?"

Sebagai penutup surah ini, Allah memerintahkan kepada Nabi Muhammad agar mengingat aneka nikmat Allah, terutama nikmat air yang merupakan sumber utama kehidupan.

Dari ayat ini orang-orang kafir diminta untuk membandingkan dasar ketuhanan versi mereka dengan sifat pemahaman ketuhanan menurut agama yang disampaikan Muhammad saw.

Ayat ini berakhir tanpa menyebutkan jawaban dari pertanyaan ini. Sebab tidak ada yang dapat melakukan selain Allah Yang Maha Kuasa untuk mendatangkan air.  Hanya Allah yang menguasai alam semesta.  Tidak ada selainNya yang dapat melakukan hal besar seperti itu.

Demikian. Wallahu'alam bisshowab

Baca juga:
Kajian Tafsir, Rajin Baca Surat Al Mulk Dijauhkan dari Siksa Kubur

Kajian Tafsir Surat Al Mulk Ayat 6-12, Sikap Neraka Terhadap Orang-orang Mungkar

Kajian Tafsir Surat Al Mulk Ayat 13-22, Allah Mengetahui Segala Rahasia Manusia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun