Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Arung Jeram Situ Cileunca

26 Juni 2022   13:54 Diperbarui: 27 Juni 2022   10:23 917
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Variasi jeram ini terbagi menjadi tiga jenis. Pertama adalah jenis drop. Jeram yang terbentuk karena adanya penurunan dasar sungai seperti tangga atau undak yang menurun. Bentuknya seperti air terjun berukuran kecil.

"Boom," instruksi Kang Ubay yang menjadi pemandu.

Kami berempat lantas mengikuti instruksinya. Duduk berjongkok di sela tempat duduk.

Saat melewati Jeram Blunder, kita merasakan sensasi luar biasa karena posisinya yang menukik tajam ke bawah. Membuat kami berteriak. Seketika baju kami pun basah dan tertawa lepas.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Perahu karet yang saya tumpangi berisi empat orang, berlima dengan pemandu. Karena kebetulan, dua peserta bertubuh besar. Sementara saya yang bertubuh sedang bisa duduk berdua bersama kawan saya, Ashriati.

Beberapa menit kemudian ada instruksi "boom" lagi ketika akan melewati jeram domba I. Tidak lama, ada aba-aba "boom" lagi ketika akan melewati jeram domba II.

Mengapa diberi nama domba ya? Pertanyaan saya ini tidak terjawab karena mungkin tidak terdengar olehnya.

Jenis jeram kedua, yang sedikit lebih ekstrem, yakni double drop. Jeram ini terbentuk karena adanya arus sungai yang melewati batuan besar. Bentuknya mirip dengan yang sebelumnya. Mirip seperti air terjun yang berurutan.

"Boom," begitu aba-abanya. Setelah itu, dia menjelaskan kalau yang dilewati itu bernama jeram kacapi.

"Kita sudah setengah perjalanan, baru kita dapati sungai alami," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun