M. Hendro Utomo, founder FOI, menjelaskan, kampanye ini digagas untuk membangun kesadaran pentingnya peran ibu dalam menentukan pilihan makanan keluarga.
"Mengolah makanan di dapur adalah cara yang baik untuk memenuhi gizi anak. Karena di beberapa wilayah pinggiran kota, banyak dijumpai ibu-ibu yang memilih membeli makanan instan untuk anak dan keluarganya," ujarnya.Â
Dari keprihatinan itu, FOI menggalakkan kampanye Bikin Dapur Ngebul untuk mengajak para ibu hebat Indonesia kembali ke dapur. Mengolah makanan sendiri yang baik untuk keluarga khususnya pemenuhan kebutuhan pangan anak.
Memperingati Hari Gizi Nasional pada 25 Januari 2022, FOI berkolaborasi dengan PT Austindo Nusantara Jaya Tbk. (ANJ). Kedua pihak memberikan edukasi kepada para ibu untuk mengolah makanan lokal melalui kelas memasak Bikin Dapur Ngebul.Â
Kelas memasak ini diadakan di Posyandu Cipulir mitra FOI. Pelatihan yang diberikan yaitu cara mengolah milkshake edamame dan popcorn chicken, yang dilatih langsung oleh tim Food Technologist ANJ.Â
ANJ juga memberikan bantuan sebanyak 250 kilogram tepung sagu dan 12.500 gram edamame untuk memenuhi gizi anak Indonesia yang disalurkan melalui FOI.
Kelas memasak ini dihadiri oleh para ibu relawan FOI dan hasil olahannya akan dibagikan kepada anak-anak dari keluarga ekonomi lemah.Â
Nunik Mahariani, Direktur Sustainability and Corporate Communications ANJ Group, mengatakan, sagu sebagai pangan lokal memiliki banyak manfaat yang baik untuk anak.
Pertama, sagu mengandung kalsium, zat besi, dan kalium yang sangat dibutuhkan anak dalam untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang yang sehat.
"Kedua, sagu mengandung karbohidrat sehat yang tinggi sehingga bisa membantu menaikan berat badan si kecil dengan cepat," katanya.
