Terlebih di saat hujan nyaris setiap hari turun. Saya bisa pastikan saluran tersumbat dan akan memunculkan genangan. Apalagi di sampingnya ada kali.Â
Padahal, taman ini didirikan Pemkot Depok melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Untuk tempat sarana masyarakat. Harusnya sih ya bersih dong. Bebas dari sampah.
Taman yang dibangun pada 2019 ini sebagai salah satu upaya Pemkot Depok menjaga keseimbangan alam dalam konsep go green yang dinamai RTH (ruang terbuka hijau).Â
Bertujuan untuk tempat berekreasi keluarga setiap kelurahan sekaligus mempertahankan penghijauan paru-paru kota.Â
Sayangnya, beberapa area juga tidak terawat dengan baik. Misalnya, tempat cuci tangan, yang bagian pedal kaki copot. Becek lagi. Bagian washtafel juga kotor. Di bawah, bekas-bekas sampah berserakan.
Ada ayunan, tapi tiangnya saja, papan ayunannya tidak ada. Ada alat fitnes yang digowes tapi banyak yang copot.Â
Memang sih beberapa fasilitas terlihat masih bisa digunakan  Seperti jogging track, area bermain, tempat duduk, lapangan yang retak-retak, dan ada semacam gazebo buat duduk lesehan, meski atapnya tidak utuh lagi.Â
Saya jadi gregetan. Saya menunda untuk menulis soal ini. Saya ingin lihat dua minggu ke depan, mengikuti jadwal vaksin Covid-19 dosis kedua anak saya.Â
Apakah ada perubahan? Kalau saya bikin tulisan ternyata sudah dibersikan, kan saya jadi tidak enak hati.Â
Taraaaa, dua minggu ke depan, pada Sabtu, 4 Desember 2021, ternyata kondisinya sama saja. Tumpukan sampah di saluran pembuangan air atau got belum juga dibersihkan.Â