Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hari Ini Menko PMK Tinjau Vaksinasi Covid-19 untuk Siswa Usia 6-11 Tahun di SDN Depok 1

14 Desember 2021   12:28 Diperbarui: 14 Desember 2021   12:52 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anak saya saat vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun (dokumen pribadi)

Hari ini, Selasa, 14 Desember 2021, vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun dimulai. Di Kota Depok, Jawa Barat, pemberian vaksinasi perdana ini, dimulai di SDN Depok 1, Pancoran Mas.

Kemarin, pihak Wali Kelas IVA sudah menginformasikan kegiatan vaksinasi di group. Vaksinasi dibagi 2 sesi: pagi dan siang, berdasarkan urutan daftar hadir. Jamnya disesuaikan dengan jadwal pembelajaran tatap muka.

"Jangan lupa bawa fotokopi Kartu Keluarga ya. Bagi anak yang memiliki riwayat penyakit bawaan atau tidak bersedia divaksin surat pernyataan ini diisi ya Pak/Bu," kata Wali Kelas sambil membagikan form surat pernyataan.

Bagi anak yang mendapat giliran vaksinasi pagi, orangtua dapat mendampingi. Sementara itu, anak yang divaksin pada sesi siang bisa didampingi oleh koordinator kelas atau korlas.

Vaksinasi diberikan kepada anak kelas III, IV, dan VI. Sedangkan anak didik kelas I, II, dan V menyusul karena baru saja melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS).


Anak ketiga saya, Fattaliyati Dhikra, yang biasa saya panggil Adelia, mendapatkan sesi pertama.

"De, jangan lupa sarapan. Minum susunya. Soalnya Ade vaksin hari ini," kata saya mengingatkan.

Saya antusias untuk mendampingi. Sekalian ingin melihat lebih jelas proses dan prosedur vaksinasi. Terlebih vaksinasi untuk anak ini dilakukan berdasarkan Instruksi Presiden.

Di ruang screening, petugas memeriksa kesehatan dan riwayat penyakit siswa (Dokumen pribadi)
Di ruang screening, petugas memeriksa kesehatan dan riwayat penyakit siswa (Dokumen pribadi)

Vaksinasi dimulai pada pukul 08.00, setelah fotokopi KK diserahkan ke pihak korlas untuk didata.

Prosesnya sama ketika saya, suami, dan dua anak saya divaksinasi. Setelah didata, anak-anak dikumpulkan di ruang tunggu, ditenda. Lalu beralih ke tempat menunggu dekat ruang pendaftaran.

Setelah itu, ke bagian pendaftaran. Petugas memverifikasi data berdasarkan fotocopy KK. Lalu ke ruang screening. Di sini, siswa diperiksa tekanan darah dan riwayat penyakit. Jika dinyata ok, siswa ke ruang vaksinasi.

Setelah itu, ke ruang observasi untuk memantau ada tidaknya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI).

Diinfokan biasanya setelah divaksinasi akan terjadi KIPI lokal. Pada tempat suntikan biasanya nyeri, bengkak, dan gatal. Sementara gejala sistemik yang timbul seperti demam, batuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit otot, dan kelelahan.

Anak saya, Alhamdulillah mengaku tidak mengalami keluhan apa-apa selain pegal di bekas suntikan.

Jika, tidak ada keluhan, siswa diberikan kartu vaksinasi Covid-19 yang berisi data vaksisnasi dosis pertama serta jadwal vaksinasi dosis kedua.

Vaksinasi dosis kedua ini diberikan sebanyak dua kali dengan rentang waktu 1 bulan atau 4 minggu.

Sepenglihatan saya, pelaksanaan vaksinasi ini cukup lancar. Tidak terdengar tangisan anak yang ketakutan divaksin. Sepertinya biasa-biasa saja. Keluhannya hanya lengan bekan suntik terasa pegal.

Ada juga beberapa anak yang tidak bisa divaksin karena dalam kondisi batuk dan pilek. Petugas yang memeriksa tidak memperkenankan anak tersebut untuk lanjut vaksin

Pemberian vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun ini sesuai dengan Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 66 Tahun 2021. Yaitu tentang Pencegahan dan Penanggulangan Corona Virus Disease 2019 pada saat Natal tahun 2021 dan Tahun Baru 2022.

Menko PMK Muhadjir saat menyapa siswa SDN Depok 1 yang menunggu giliran mendaftar (Dokumen pribadi)
Menko PMK Muhadjir saat menyapa siswa SDN Depok 1 yang menunggu giliran mendaftar (Dokumen pribadi)
Kebetulan, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir, berkesempatan meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 untuk usia 6-11 tahun.

Menko PMK didampingi Wakil Walikota Depok Imam Budi Hartono, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Nina Susana Dewi, Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati, dan Kepala Puskesmas Pancoran Mas.

"Kota Depok menjadi salah satu kickoff pelaksanaan vaksinasi Covid-19 pada usia 6-11 tahun sesuai instruksi menteri," tutur Kepala Dinkes Kota Depok.

Menurut Mary, untuk jenis vaksinasi Covid-19 yang digunakan yaitu merek Sinovac. Adapun pelaksanaan vaksinasi akan diberikan kepada seluruh anak usia 6 hingga 11 tahun di Kota Depok.

Usai meninjau, Menko PMK Muhadjir diwawancarai media. Saya ikut mendengarkan. Katanya, vaksinasi Covid-19 anak usia 6-11 tahun ini adalah langkah positif dari pemerintah untuk memastikan bahwa anak-anak juga aman dari Covid-19.

"Vaksinasi ini untuk melindungi anak dari penularan Covid-19, juga berarti melindungi keluarga dan masyarakat. Terpenting lagi karena anak juga mata rantai dari herd immunity," katanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Dengan vaksinasi anak usia 6-11 tahun ini, Muhadjir Effendy mengatakan para orang tua juga dapat merasa percaya diri dan nyaman saat mengizinkan anaknya pergi ke sekolah.

Terlebih saat ini, ada kekhawatiran muncul gelombang tiga dengan varian Omricon. Jadi, untuk mengantisipasi agar itu tidak terjadi, maka anak-anak juga perlu divaksinasi. Sekalipun nanti kena, gejalanya ringan karena sudah terbentuk antibodi.

Ketika ditanya mengenai status jenis vaksin yang digunakan, Muhadjir Effendy menegaskan, izin vaksinasi untuk anak-anak ini telah dikeluarkan dari jauh-jauh hari.

"Vaksin ini status emergency (darurat), dari BPOM bahkan izin ini sudah dikeluarkan jauh-jauh hari," katanya.

Apakah ada efek samping vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun ini? Muhadjir memastikan penggunaan vaksin CoronaVac dari Sinovac pada usia 6-11 tahun aman dan dapat ditoleransi dengan baik.

Adapun jumlah sasaran vaksinasi, kata Mujadjir, sebagaimana data Kementerian Kesehatan mencapai 26,5 juta anak. Data ini mengacu pada data sensus penduduk 2020.

Kota Depok menjadi kick off dan secara bertahap sampai tahun depan akan dilakukan vaksinasi semua anak usia 6 sampai 11 tahun hingga menyasar total berdasarkan data 26,8 juta itu.

Menko PMK Muhadjir saat berbincang dengan anak saya usai divaksin di ruang observasi (Dokumen pribadi)
Menko PMK Muhadjir saat berbincang dengan anak saya usai divaksin di ruang observasi (Dokumen pribadi)

Kebetulan, saya meninjau Menteri Muhadjir berkesempatan mengobrol bersama anak saya di ruang observasi. Saya foto dong hehehe...

Di sini, Muhadjir bernyanyi bersama anak-anak dan bertanya ada keluhan atau tidak. Bertanya juga mengenai cita-cita anak-anak.

"Siapa yang mau menjadi dokter?" tanya menteri.

Anak saya lantas mengangkat tangan. Anak saya sih memang bercita-cita menjadi dokter spesialis anak. Semoga saja cita-cita anak saya terwujud dan bisa memberi manfaat bagi banyak orang.

Saya sendiri, sebagai orang tua menyambut baik adanya pelaksanaan vaksin ini. Berharap dengan ada vaksin ini kekebalan kelompok bisa terbentuk dan bisa memutus matarantai penularan Covid-19 dengan berbagai varian baru (jika ada). 

Menurut saya, tidak ada yang perlu dipertentangkan. Demi kebaikan bersama, pelaksanaan vaksin ini harus mendapat dukungan semua pihak. Termasuk dari orangtua.

Demikian laporan saya. Semoga bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun