Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Yess! Ribuan Pemuda Bakal Jadi Petani Modern

11 November 2021   20:48 Diperbarui: 11 November 2021   21:16 431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karena itu, yang perlu ditingkatkan adalah motivasi untuk meninggalkan paradigama bahwa pertanian tidak menguntungkan, atau pertanian itu kumuh. 

Kaum milenial harus dibekali semangat optimismis kemudian pengetahuan teknik budidaya dan pemasaran atau peluang.

Presiden Joko Widodo memang menginginkan petani menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan menyejahterakan. Ia berharap, profesi ini menarik minat anak muda. 

Keinginannya tidak lepas dari data yang mencatat sebanyak 71 persen dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun. Sedangkan yang di bawah 45 tahun hanya 29 persen saja.

Sektor pertanian, menurut Presiden, penting dalam membangun kemandirian pangan Indonesia. Sektor pertanian juga membuktikan menjadi salah satu sektor tangguh tumpuan ekonomi RI. 

Ketika hampir semua sektor lesu saat pertumbuhan terkontraksi pada 2020, sektor pertanian masih tumbuh positif 1,75 persen.

"Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani," katanya saat memberikan arahan pada pembukaan acara pengukuhan Duta Petani Milenial Kementerian Pertanian, Jumat (6/8/2021).

Intinya, yang ingin disampaikan pemerintah kepada masyarakat bahwa pertanian itu keren. 

Petani memang keren!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun