Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Perjalanan Jauh, Begini Tips Aman Berkendara di Jalan Tol

7 November 2021   16:13 Diperbarui: 7 November 2021   16:17 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sebenarnya bisa saja sih menyetir mobil. SIM ada, tapi saya tidak punya keberanian membawa mobil. Terlebih jika itu  perjalanan jauh ke luar kota. Jangankan yang perjalanan jauh, perjalanan dekat saja saya masih tidak punya nyali. Ngeri-ngeri sedap begitu.

Bukan tanpa sebab. Saya khawatir saja terjadi apa-apa di perjalanan. Terlebih jika saya bersama anak-anak. Saya yang sudah sangat berhati-hati, eh terjadi apa-apa karena faktor orang lain yang ceroboh. Ditambah berita-berita kecelakaan yang sering saya baca membuat nyali saya jadi kian ciut.

Kalau terjadi kecelakaan terbayang wajah-wajah anak-anak saya. Dan terbayang hal-hal buruk lainnya yang membuat saya bergidik sendiri. Ini mah "trauma" yang saya dibikin sendiri.

Jadilah, kalau bepergian suami yang selalu menyetir. Seperti perjalanan liburan akhir tahun 2020 mengelilingi Jawa -- Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur. Baik saat berangkat, maupun saat kembali ke rumah, suami yang menyetir. Terbayang kan betapa lelahnya? Saya saja yang sekedar duduk manis saja pegal.

Inginnya sih, menyupirnya bergantian dengan saya. Tapi ya itu, tidak berani saja. Terlebih di jalan tol yang kecepatan laju kendaraan-kendaraan lain tidak biasanya, yang bisa membuat jantung saya dagdigdug. Belum lagi jika saya salah arah. Bisa kacau!

Sebelum berangkat biasanya suami membawa mobil ke bengkel terlebih dulu untuk memastikan kondisi mobil baik-baik saja jika dibawa dalam perjalanan jauh. Biar kami nyaman juga tentunya. Mulai dari AC, rem, ban cadangan, oli dan lain-lain.

Kalau sudah ok, baru deh siap-siap berangkat. Karena tidak ingin terjadi apa-apa di sepanjang perjalanan, biasanya saya selalu mengingatkan suami untuk lebih berhati-hati.

"Ingat, ada 3 anak yang masih kecil yang jadi penumpang," kata saya mengingatkan yang selalu dijawab "iya".

Saya ingatkan suami untuk tidak mengebut, juga tidak menerima telepon saat menyetir. Tidak boleh terbawa emosi jika ada kendaraan yang menyalip atau mengebut. Biasanya saya berusaha menenangkan.

Kalau suami merasa capek atau mengantuk atau lapar, saya sarankan untuk lebih baik menepi di SPBU, masjid, rumah makan, atau rest area. Kalau perlu menginap di tempat penginapan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun