Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Langkah TaPe uLi Wujudkan Lingkungan dan Hidup Lebih Sehat

11 Oktober 2021   10:25 Diperbarui: 11 Oktober 2021   11:43 388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madya Harmeka, S.Pd.I, pendiri komunitas TaPe uLi (dokumen pribadi)

Penghasilan tambahan ini tentu saja bisa digunakan warga untuk memenuhi kebutuhan nutrisi warga. Setidaknya, dapat menambah uang belanja keluarga. Membeli beras, lauk pauk, sayuran. Kebutuhan nutrisi yang sangat dibutuhkan keluarga.

Di Bank Sampah juga dikembangkan produk-produk kreatifitas dari daur ulang sampah (ecocraft). Produk ecocraft ini telah sering diikutsertakan pada berbagai event pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kota Depok.

Komunitas TaPe uli yang juga mempunyai program menanam pohon, memiliki visi menjadi komunitas terdepan dalam pengelolaan lingkungan untuk mewujudkan pelestarian dan penyelamatan bumi berbasis masyarakat.

"Melalui bank sampah, diharapkan  kesadaran masyarakat meningkat agar tercipta lingkungan yang bersih dan mampu menghasilkan berbagai produk dari sampah yang dihasilkan. Kami selalu sampaikan apa pun jenis sampahnya semua itu dapat kita manfaatkan," jelasnya suatu ketika.

Dari pengolahan sampah anorganik, TaPe uLi telah menghasilkan berbagai kreasi. Di antaranya tas yang terbuat dari plastik, dompet dari kemasan kopi atau detergen, serta hiasan rumah tangga yang dekoratif dari koran bekas. Semua itu menguntungkan dan memiliki nilai jual.

Selain itu, ada terobosan baru yang dilakukan PKK RW 07 di awal tahun ini bersama Komunitas TaPe uLi, yaitu program Sedekah Jelantah Rumah Tangga untuk Lingkunganku, yang disingkat Senyumku.

Ini adalah sedekah minyak jelantah atau minyak habis pakai. Jadi, warga RW 07 wilayah tempat saya tinggal diminta untuk "menyedekahkan" minyak jelantah. Minyak yang tentu saja akrab dengan kaum ibu rumah tangga.

Berbagai karya dari limbah sampah (dokumentasi TaPe uLi)
Berbagai karya dari limbah sampah (dokumentasi TaPe uLi)
Maksud dari sedekah minyak jelantah yaitu warga mengumpulkan minyak jelantah yang sudah disaring, lalu dimasukkan ke wadah. Baru membawanya ke titik kumpul RW, atau bank sampah, atau titik-titik yang sudah disepakati.

Di titik kumpul itu, warga lalu memasukkan minyak jelantah tersebut ke dalam dirijen yang sudah disediakan. Nah, jika dirijen ini sudah penuh akan dijual ke pengepul atau pabrik yang biasanya didaur ulang untuk bahan bakar nabati (bio-fuel) yaitu biodiesel.

Uang yang dihasilkan itu nantinya digunakan untuk program kegiatan RW 07 semisal penataan, pemeliharaan dan perawatan taman. Atau untuk menunjang kegiatan Satgas Covid-19 dalam mengatasi pandemi yang disebabkan virus Corona itu.

Jadi, konsepnya berupa sharing sedekah. Masyarakat tidak menjual, tapi menyalurkan sedekahnya dengan minyak jelantah. Lebih bermanfaat bukan daripada dibuang begitu saja, bukan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun