Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Terpesona Melihat Wajah Baru Stasiun Manggarai

28 September 2021   16:38 Diperbarui: 29 September 2021   05:15 3612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalur 12-13 gedung baru Stasiun Manggarai, Minggu (26/9/2021). (Foto: KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Selasa (28/9/2021) siang tadi, usai menuntaskan agenda kegiatan di sekitar Jagakarsa, Srengseng Sawah, Jakarta Selatan.

Saya tidak memutuskan langsung pulang, tetap naik kereta Commuter Line di Stasiun Lenteng Agung, tetapi tujuannya yang ke arah Stasiun Manggarai, bukan yang ke arah Stasiun Bogor.

Tidak ada agenda apa-apa sih di sekitaran Manggarai, tetapi saya penasaran melihat wajah baru stasiun ini. Berdasarkan apa yang saya dengar dari pengumuman di kereta, sekarang Stasiun Manggarai bertingkat.

KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota dan Stasiun Bogor ada di lantai dua. Nama tepatnya apa ya? Jalan layang kereta mungkin ya? Pengoperasian jalur layang (elevated track) Bogor Line ini terhitung mulai berjalan sejak Sabtu (25/9/2021). Jadi, saya penasaran dong.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Oke, sebelum naik KRL dari Stasiun Lenteng Agung, petugas memeriksa persyaratan perjalanan yaitu sertifikat vaksin. Saya menunjukkan foto sertifat vaksin saya di galeri hp. Setelah dibaca dan diamati, juga dicek suhu, saya pun diperkenankan masuk oleh petugas.

Tidak lama KRL tujuan Tanah Abang tiba. Karena saya turunnya di Stasiun Manggarai, mau naik KRL tujuan Stasiun Jakarta Kota juga tidak masalah. KRL relasi Tanah Abang maupun Jakarta Kota tetap berhenti di Stasiun Manggarai.

Di dalam KRL berulangkali petugas menginformasikan jika KRL yang saya naiki ini tidak melalui jalur layang. Karena itu, bagi penumpang yang transit di Stasiun Manggarai untuk memperhatikan setiap jalur kereta yang dituju.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Bagi penumpang yang tujuan Stasiun Bogor untuk pindah ke jalur 12 dengan menaiki tangga, lift, atau eskalator. 

Penumpang juga diminta untuk memperhatikan rambu. Bagi penumpang yang tujuan Bekasi untuk pindah ke jalur 4. Untuk bisa ke jalur ini penumpang diminta untuk melewati underpass.

Memasuki Stasiun Manggarai, petugas kembali menginformasikan apa yang sudah diinformasikan tadi. Petugas juga menginfokan pintu kereta yang akan dibuka adalah pintu sebelah kiri arah keberangkatan. Penumpang diminta untuk berhati-hati melangkah.

Ok, sampailah saya di Stasiun Manggarai. Biasanya, kalau saya mau ke arah tujuan Stasiun Bogor, saya tinggal menyeberang rel ke peron 7 atau peron 8, lalu tunggu KRL deh. 

Kali ini, saya tetap menyeberang rel, tapi lanjut naik tangga ke lantai 2, terus naik eskalator atau tangga manual yang berdampingan.

Ada lift juga sih, tapi buat apa? Saya kan bisa lewat eskalator atau tangga. Lift biarkan yang pakai para lansia, yang sakit, anak-anak, dan penyandang disabilitas. Kalau saya mah kan Alhamdulillah masih kuat hehehe...

Saya tidak perlu bertanya-tanya kepada petugas ke arah mana menuju peron 12 atau 13. Rambu-rambu cukup banyak yang dapat membantu penumpang tanpa harus bertanya.

Juga dilengkapi guiding block atau penunjuk jalan untuk sahabat disabilitas. Tapi beberapa petugas tetap berjaga-jaga di sejumlah titik untuk membantu penumpang.

Terdapat empat jalur yang beroperasi untuk penumpang kereta dari Bogor ke Jakarta Kota maupun sebaliknya. Empat jalur itu terdiri dari jalur 10-11 yang berada di peron atas untuk tujuan akhir Stasiun Jakarta Kota dan jalur 12-13 untuk tujuan akhir Bogor.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Jadi penumpang yang dari stasiun Kota maupun ke Bogor harus naik ke atas. Sedangkan yang ke Tanah Abang masih di peron bawah. Jalurnya sekarang sudah dipisah-pisahkan, tidak menyatu seperti sebelumnya.

Stasiun Kereta Api Manggarai menjadi stasiun tersibuk di DKI Jakarta bahkan Indonesia. Namun, saat saya tiba di sini, stasiun dalam keadaan tidak begitu ramai. Cenderung sepi malah. Mungkin karena saya sampai sini belum waktunya orang-orang pulang kerja.

Kalau saya amati pesona Stasiun Manggarai begitu modern dan bersih. Meski di peron bawah masih terlihat adanya perbaikan-perbaikan untuk menambah kecantikan wajah Stasiun Manggarai. Tentu saja akan berdampak pada kenyamanan para penumpang.

Kalau kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau Stasiun Manggarai, Minggu (26/9/2021), mirip stasiun kereta di Jepang. Berhubung saya belum pernah ke Jepang, jadi saya belum bisa membandingkannya hehehe...

Area di lantai atas ini cukup luas. Sepertinya kalau dibuka gerai makanan dan minuman, asyik juga. Penumpang bisa rehat sejenak di sini sambil menikmati kudapan. Tapi, saat ini sebagaimana mata saya memandang, belum ada satu pun gerai. Apakah ke depannya ada? Entahlah.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Beroperasinya jalur itu mengurangi penyebrangan penumpang di area Stasiun Manggarai. Pada penyesuaian pelayanan baru ini, perjalanan KRL Lin Sentral (Bogor -- Jakarta Kota PP) akan dilayani pada jalur layang pada jalur 10, 11, 12 dan 13 di lantai 2 bangunan baru Stasiun Manggarai.

Dengan adanya jalan layang ini, menurut saya, akan mengurangi antrian kereta yang akan masuk Stasiun Manggarai. Maklum, berbagai relasi memang berpusat di sini.

Kereta jarak jauh, kereta bandara, kereta relasi Bekasi, Jatinegara, Bogor, Stasiun Kota, Cikarang tumplek di sini. Jadi, terbayang kan antrian begitu padat.

Saya saja sering harus menunggu agak lama (terkadang bisa lebih dari 15 menit) kalau akan memasuki atau meninggalkan Stasiun Manggarai. Lumayan bikin bete juga. Apalagi kalau penumpang lagi padat. Wah bisa-bisa wajah kian kusut.

Jadi, dengan adanya jalan layang ini, KRL relasi Stasiun Bogor dan Stasiun Jakarta Kota bisa langsung memasuki dan meninggalkan stasiun tanpa harus menunggu antrian. 

Itu berarti, dapat menghemat waktu penumpang. Kalau bisa mah ke depan, tidak ada antrian sama sekali. Langsung bablas angine, begitu kata iklan hehehe...

Modernisasi bangunan stasiun Manggarai ini tidak terlepas dari program double-double track untuk kereta layang yang dibangun secara terintegrasi di Jabodetabek. Nantinya juga akan terintegrasi dengan akses langsung ke Halte Transjakarta Manggarai.

Stasiun Manggarai nantinya akan menjadi pusat perkeretaapian di Jakarta baik untuk perjalanan aglomerasi maupun perjalanan luar kota.

Setelah puas "meninjau" bagaimana wajah baru Stasiun Manggarai, saya pun pulang naik KRL tujuan Bogor. Masih penasaran sih sebenarnya, karena modernisasi stasiun ini belum tuntas.

Ya saya sih berharap penambahan fasilitas ini dapat diikuti peningkatan layanan yang lebih baik dan menghadirkan kenyamanan untuk masyarakat. 

Terlebih di situasi  pandemi saat ini, di saat PPKM yang diperlonggar. Perlu peningkatan jumlah armada kereta untuk mengurai kerumuman yang kerap terjadi di stasiun Manggarai.

Keren. Bravo PT KAI. 

Oh iya, hari ini PT KAI berulang tahun. Dirgahayu ke-76 PT KAI, semoga selalu menjadi yang terdepan bagi kemashalatan rakyat Indonesia. Jayalah selalu untuk Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun