Minggu (4/7/2021), hari kedua Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Kota Depok. Di area tempat saya tinggal di Kelurahan Pondok Jaya, saya merasakan ada yang berbeda.
Tidak seperti biasanya. Agak mencekam begitu. Atau ini hanya perasaan saya saja?
Waktu shalat subuh, jarak antarjamaah di masjid kompleks rumah saya, diperlebar. Jika sebelumnya berjarak 1 meter, sekarang menjadi 1,2 meter.
Setidaknya begitu informasi yang diumumkan pengurus masjid yang terdengar oleh saya. Wah, mendengar ada perubahan jarak ini saja sudah tergambar gentingnya.
Saya sih tidak shalat Subuh di masjid. Terakhir itu sebelum saya ke Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Setelah kembali di rumah, Minggu (27/6/2021) sore, saya memutuskan untuk tidak shalat di masjid karena saya ingin isolasi mandiri.
Maklum, saya kan habis dari daerah zona merah. Jadi, meski hasil swab antigen saya negatif, saya tetap harus isolasi mandiri. Setidaknya selama seminggu. Untuk berjaga-jaga saja. Eh ternyata, PPKM darurat sudah diberlakukan sebelum isoman tuntas.
Jadi, saya tidak tahu apakah jamaah tetap seperti biasanya atau mulai berkurang? Yang jelas, pengurus masjid selalu mengingatkan jamaah menerapkan protokol kesehatan dengan tidak lupa memakai masker, menjaga jarak, membawa sajadah sendiri.
Jamaah juga sudah dalam keadaan berwudhu. Kalau pun belum, disediakan tempat wudhu di luar masjid, bukan di tempat wudhu seperti biasanya.
Pengurus juga mengumumkan subuh tadi Kajian Islam Ahad Subuh (KISAH) yang diadakan usai shalat Subuh ditiadakan, baik luring maupun daring.Â
Agak kecewa juga saya mendengarnya. Soalnya saya sudah siap-siap membuka zoom di link yang sama. Kelas tahsin saja diliburkan sejenak karena guru tahsin kena Covid-19.
Tadi pagi ketika saya akan berbelanja, suami sudah mewanti-wanti saya untuk memakai masker dobel dan sarung tangan. Saya serasa mau berperang saja.