Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cara Saya Melindungi Anak-anak dari "Kepungan" Covid-19

28 Juni 2021   13:47 Diperbarui: 28 Juni 2021   14:28 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumah saya serasa dikepung Covid-19. Bagaimana tidak. Tetangga belakang rumah saya positif Covid-19, tetangga depan rumah juga positif, dua tetangga samping kanan saya pun demikian. Ada juga tetangga yang beda blok. 

Semua tetangga yang dinyatakan terkonfirnasi positif Covid-19 berdasarkan laporan yang masuk di group warga, tengah melakukan isolasi mandiri karena masih gejala ringan. 

Tapi beberapa kali saya melihat dan mendengar sirine meraung-raung memecahkan keheningan kompleks. Entah dari blok berapa, yang kemungkinan besar positif Covid-19 dengan gejala berat.

Apakah benteng pertahanan rumah saya mampu menghalangi serangan virus Corona? Terlebih, ibarat kata sudah terkepung di segala arah mata angin. Semoga saja demikian. Jangan sampai, ada orang-orang rumah yang terkena.   

Ya, penyebaran virus Corona (Covid-19) di Kota Depok masih cukup tinggi dan terus meningkat. Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok melaporkan Sabtu (26/6/2021), terjadi penambahan kasus harian yakni mencapai 660 orang.

Sebenarnya, dalam memutus penyebaran Covid-19 pengurus RW dan RT sudah melakukan berbagai upaya. Seperti meminta warga disiplin menerapkan protokol kesehatan, mengurangi aktivitas yang tidak penting, membatasi akses keluar masuk warga dari luar, hingga pengetatan dilakukan di sejumlah lokasi. 

Selain itu, petugas gabungan Pemkot Depok, TNI dan Polri juga beberapa kali terlihat melakukan pemantauan. Berdasarkan peraturan Wali Kota tentang pengetatan PPKM mulai pukul 21.00-04.00 WIB, warga dilarang keluar rumah jika tidak ada keperluan mendesak.

Dalam catatan Satgas Penanganan Covid-19 Kota Depok, pada Minggu (27/6/2021), tercatat ada lima kelurahan di Kota Depok yang kembali masuk zona merah. Yaitu Kelurahan Tugu di Kecamatan Cimanggis, Kelurahan Baktijaya di Kecamatan Sukmajaya, Kelurahan Sukamaju di Kecamatan Cilodong, Kelurahan Pancoranmas di Kecamatan Pancoranmas dan Kelurahan Tanah Baru di Kecamatan Beji.

Meski Kelurahan Pondok Jaya, tempat wilayah saya tinggal tidak termasuk zona merah, bukan berarti tidak waspada. 

Bagaimanapun posisi Kota Depok tidak bisa dilepaskan dari Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek). Terlebih sebagian warga bekerja di luar Kota Depok, di antaranya bekerja di Jakarta, seperti saya dan suami.

Jadi, warga harus tetap waspada dengan menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta mengurangi mobilisasi dan interaksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun