Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Sistem Kesehatan Indonesia Bisa Kolaps

20 Juni 2021   15:28 Diperbarui: 20 Juni 2021   15:36 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelima organisasi ini menyampaikan, berdasarkan data dari Dinkes DKI Jakarta, bed occupation rate (BOR), untuk ruang isolasi dan ICU sudah hampir penuh. Data sampai 17 Juni 2021, tercatat sekitar 8000 tempat tidur isolasi yang tersedia, sudah terisi 84 persen dan ruang ICU sudah terisi 74 persen.

"Sistem kesehatan Indonesia bisa kolaps jika pihak yang berwenang dan terlibat, tidak segera melakukan upaya-upaya maksimal untuk penanganan Covid-19 di Indonesia," tandas Dokter Spesialis Paru, Dr. dr. Erlina Burhan, M.Sc, Sp.P(K), yang juga Juru Bicara Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI). 

Pemberlakuan PPKM di berbagai wilayah terutama se-Jawa, terlihat penurunan angka kasus pada Februari 2021. Namun, saat ini kasus Covid-19 kembali meningkat tajam pada Juni 2021 dan merebak di berbagai wilayah di Indonesia.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Kelima organisasi profesi kedokteran ini pun menyampaikan lima sikap. Pertama, agar pemerintah pusat memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa. 

Kedua, pemerintah atau pihak yang berwenang juga harus bisa memastikan implementasi dan penerapan PPKM yang maksimal. Ketiga, memercepat dan memastikan vaksinasi tercapai sesuai standar.

Keempat, semua pihak juga diserukan untuk lebih waspada terhadap varian baru Covid-19 yang lebih mudah menyebar, mungkin lebih memperberat gejala, mungkin lebih meningkatkan kematian dan mungkin menghilangkan efek vaksin. Lakukan tracing dan testing dengan lebih masif.

Kelima, agar masyarakat selalu dan tetap memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, tidak bepergian jika tidak mendesak, menjaga kesehatan dan menjalankan protokol kesehatan lainnya.

"Saya mendapatkan tugas menstressing agar pemerintah pusat memberlakukan PPKM secara menyeluruh dan serentak terutama di Pulau Jawa," tegas dr. Syafri. 

Menurut dr Agus Dwi Susanto, perawatan Covid-19 di rumah sakit bukanlah solusi utama menangani pandemi. Yang terpenting adalah bagaimana mencegah. Mengurangi transmisi populasi terkonfirmasi Covid-19 berkurang. Karena itu, butuh peran pemerintah dan masyarakat. 

Ketua Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) | dokpri
Ketua Pengurus Harian Perhimpunan Dokter Paru Indonesia DR. Dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P(K) | dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun