Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Tata Kelola RS Serahkan pada Ahli Manajemen dan Administrasi Rumah Sakit

9 Juni 2021   09:56 Diperbarui: 9 Juni 2021   10:48 1367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program Studi Kajian Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia sendiri memang berada dalam naungan FKM UI. Lulusan dari program ini akan menyandang gelar MARS atau Magister Administrasi Rumah Sakit. 

Pada dasarnya, program studi ini memang bertujuan untuk menghasilkan seorang pimpinan rumah sakit yang profesional dan berkualitas agar dapat berkontribusi bagi pengembangan pelayanan kesehatan di Indonesia.

Program studi ini sejalan dengan UU N0. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Dalam pasal 34 UU ini disebutkan Kepala Rumah Sakit harus mempunyai kemampuan dan keahlian di bidang perumahsakitan. 

Sejalan dengan hal tersebut, dalam Pasal 36 dinyatakan setiap RS harus menyelenggarakan tata kelola RS dan tata kelola klinis yang baik.

Tentu saja hal itu bertujuan agar terjadinya peningkatan mutu dan jangkauan pelayanan RS serta pengaturan hak dan kewajiban masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan.

"Kami berharap pengurus IAMARSI menjalankan tugasnya dengan berbasis intelektualitas, kreatifitas dan kewirausahaan yang unggul sehingga menghasilkan mutu pengelolaan rumahsakit yang berdaya saing global," katanya.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi

Anggota Dewan Pembina IAMARSI dan Dewan Pembina IKAMARS FKM UI Dr. dr. Supriyantoro, SpP, MARS, yang hadir dalam kesempatan itu, mengingatkan para manajer rumah sakit jangan terlalu sibuk dengan urusan internal rumah sakit. 

Ia juga mengingatkan, di tengah banyaknya profesi dan jenis usaha yang kolaps akibat era industri 4.0, bidang kesehatan diyakini tidak akan banyak terkena imbasnya. Bagaimanapun, sektor kesehatan masih tetap dibutuhkan karena layanan ini membutuhkan sentuhan kemanusiaan.

"Digitalisasi telah menggerus banyak profesi dan bidang usaha tertentu. Tetapi bidang kesehatan dapat menjadi perkecualian. Namun, dengan adanya perkembangan teknologi, profesi di bidang kesehatan tak akan menjadi korban," katanya dalam pelantikan pengurus IAMARSI 2021-2024 secara virtual, Minggu (6/6/2021).

Karena itu, para manajer rumah sakit harus juga beradaptasi dengan kemajuan teknologi digital. Terlebih saat ini, di tengah pandemi Covid-19, masyarakat banyak menginginkan berobat tanpa harus ke rumah sakit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun