Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Dengan Teknologi Ini, Mengubah Air Kotor Menjadi Air Bersih

7 Maret 2021   22:12 Diperbarui: 7 Maret 2021   22:51 1480
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Dr. Ir. Rusnandi Garsadi MSc

Proses pengolahan air minum dengan teknologi micro hydraulic ini, mulai dari sungai hingga menjadi air bersih atau air minum di rumah tangga, melalui beberapa tahap.

Tahap pertama, bagaimana menghilangkan patogen atau zat-zat lainnya yang menjadikan air baku tersebut keruh atau berwarna. 

Tahap kedua, pengendapan lumpur lebih sempurna dan cepat, air yang bening di bagian atas bak pengendap mengalir secara gravitasi melalui saringan pasir. 

Tahap ketiga, penyerapan melalui media penyerap polutan yang terlarut yang berbahaya untuk kesehatan. Pada sistem penyerapan ini, masih ada sisa sumber penyakit yang masih larut di dalam air.

Tahap keempat, air yang jernih ini masih diberi disinfektan untuk membunuh bibit penyakit, dengan menggunakan kaporit atau penyinaran ultra violet atau ozone, sehingga air yang dihasilkan benar-benar layak diminum. 

"Seluruh prosesnya tidak menggunakan listrik. Dari hitungan ekonomi, sistem pengolahan air minum ini untuk satu pengolahan air minum mobile, bisa memproduksi 500.000 liter per hari, dengan energi listrik 1000 watt," tuturnya.

Dalam keynote speechnya, Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Daeng M Faqih, S.H., M.H. menekankan, untuk mewujudkan manusia Indonesia yang sehat maka ketersediaan air bersih sangat urgen. 

Karena itu, sangat wajar bila konstitusi negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih, dan produktif. 

Water, sanitation and hygiene (WASH) terdiri dari sumber air minum, kualitas fisik air minum, kepemilikan jamban dan hygiene yaitu kebiasaan cuci tangan. WASH ini mempengaruhi status gizi stunting pada balita yaitu melalui penyakit infeksi yang dialami. Dalam hal ini, WASH berarti ketersediaan air bersih.

"Semua orang tahu bahwa air bersih sangat penting untuk kesehatan masyarakat. Terlebih pada masa pandemi Covid 19 saat ini, yang terkenal dengan program 3M, salah satunya adalah mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir. Semakin teranglah bagaimana ungennya ketersediaan air bersih ini," tuturnya.

IDI sendiri pernah menerapkan teknologi ini dalam berbagai kesempatan bakti sosial dalam kegiatan penanganan bencana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun