Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Awal Tahun, "Badendang" Wajah dan Semangat Baru demi Keluarga Tangguh

14 Januari 2021   19:36 Diperbarui: 14 Januari 2021   19:48 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dewi saat mengikuti BRILIAN PRENEUR UMKM Export 2020 yang diadakan Bank BRI di Jakarta Convention Center, 1-5 Desember 2020.

Sebagai kawan dan sahabat, jelas saya mensupportnya. Turut membantu mempromosikan produknya jika bertemu dengan relasi saya, kepada keluarga saya yang lain, kawan-kawan, tetangga, dan membeli untuk saya pribadi. Menulisnya di Kompasiana juga sebagai bentuk dukungan saya.

Sebagaimana kita ketahui rendang dan dendeng, menu khas Sumatera Barat, dan menjadi salah satu makanan favorit keluarga Indonesia. Penikmatnya tidak hanya dari daerah Sumatera Barat, tempat rendang berasal. 

Siapapun pasti menyukai rendang. Termasuk saya dan keluarga, meski saya orang Sunda. Bahkan, rendang juga sudah mendapatkan pengakuan sebagai makan terlezat di dunia

Dokumentasi Dewi Syafrianis
Dokumentasi Dewi Syafrianis
 

Baca juga:

Dewi Syafrianis, Sosok Inspiratif di Balik Produk "DenDang" yang Dimasak Secara Tradisional

Karena itu, kawan saya yang seorang ibu tiga anak ini merasa yakin produknya disukai banyak orang. Terlebih produknya dimasak secara tradisional dengan menggunakan kayu bakar. Hanya segelintir orang yang bisa memasak rendang secara tradisional. Rasa rendangnya juga akan berbeda dengan menggunakan gas. 

Rendang, kata Dewi, dimasak di atas tungku kayu bakar selama kurang lebih 12 jam. Hasilnya rendang dengan dedak (bumbu) yang kering namun gurih (gurih alami, tanpa penyedap rasa). Rendang dan dendeng dikemas dalam plastik kedap udara (vacuum bag) yang jika disimpan di freezer bisa awet lebih 3 bulan.

Kini usaha rumahannya (UKM) berkembang dengan memanfaatkan jaringan sosial Instagram (@badendang_rendang), twitter, Facebook (sambal.dendang), WhatsApp. Produk olahannya juga bisa ditemui di sejumlah market place seperti Shopee, Lazada, Bukalapak, blibli.

Kalau ingin mengetahui lebih jauh tinggal ketik nama merek atau nama kawan saya saja. Pasti muncul. Atau bisa juga kontak kawan saya ini di nomor 081290851440.

Kini, peminat olahannya pun berkembang. Tidak hanya kaum urban di Jakarta dan sekitarnya, tapi permintaan juga mengalir dari berbagai daerah, bahkan hingga ke luar negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun