Mohon tunggu...
Tety Polmasari
Tety Polmasari Mohon Tunggu... Lainnya - ibu rumah tangga biasa dengan 3 dara cantik yang beranjak remaja
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas, insyaallah tidak akan mengecewakan...

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Wisuda di Tengah Pandemi Covid-19

23 November 2020   19:14 Diperbarui: 23 November 2020   19:28 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Walaupun tidak dilakukan dengan tatap muka secara langsung, wisuda online tetap tidak mengurangi khidmatnya pelaksanaan upacara pengukuhan wisudawan dan tetap dapat dilaksanakan secara saksama.

Wisuda ini tetap harus dilakukan sebagai bentuk komitmen kampus melepas para mahasiswa yang telah berhasil menuntaskan perkuliahannya dan akan terjun ke masyarakat menerapkan ilmu yang sudah didapatnya selama kuliah.

Mengapa dilakukan secara online karena sebagaimana kita ketahui pandemi masih berlangsung. Maka, untuk mencegah penyebaran virus Corona, wisuda dilaksanakan secara daring. Prosesi wisuda tetap dilaksanakan namun dengan menegakkan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. 

"Kelulusan sudah pasti menjadi momen spesial dan bahagia bagi setiap mahasiswa yang berhasil menyelesaikan jenjang pendidikannya. Namun, karena adanya pandemi ini perayaan momen spesial ini tidak dapat dilakukan seperti biasanya," kata Dedy Kusna, Direktur Humas dan Kerjasama Institut STIAMI yang ditemui di sela wisuda.

Dokumentasi Institut STIAMI
Dokumentasi Institut STIAMI
Pelaksanan wisuda kali ini berbeda dengan pelaksanaan wisuda sebelumnya. Wabah pandemi Covid-19 telah membentuk kebiasaan baru yang mengharuskan dalam setiap aktifitas dilakukan pembatasan sosial dan penjagaan jarak fisik. 

Salah seorang wisudawan yang diwisuda offline, mengaku wisuda menjadi momen penting dan sakral. Rasa letih dalam perjuangan menyelesaikan perkuliahan bertahun-tahun tergantikan saat topi toga tersemat di kepala.

Ketika ditanya bagaimana rasanya diwisuda di tengah pandemi Covid-19, ia mengaku sedih. Jadi terasa kurang mengesankan. Kesannya ya biasa saja. 

Pandemi jelas menyedihkan banyak orang tapi kegembiraan wisuda tidak serta merta harus hilang. Ia tetap bergembira seperti layaknya wisuda. Pengukuhannya dirinya sebagai sarjana harus disambut dengan penuh suka cita.

Ia menyadari, saat ini PHK terjadi di mana-mana. Banyak pencari kerja yang kesulitan mencari pekerjaan. Tapi ia tetap optimis ada peluang di balik musibah pandemi. 

Ia harus bersyukur karena di kampus diajarkan matakuliah kewirausahaan sehingga ia tinggal mengasah dan mempertajam jiwa kewirausahaan yang ada di dalam dirinya.

Menurutnya, saat ini, di tengah pandemi, justru banyak bisnis baru yang bermunculan yang bahkan bisa dikelola hanya dengan gadget. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun