Mohon tunggu...
Fauziyyah
Fauziyyah Mohon Tunggu... mahasiswa uin syarif hidayatullah jakarta program Ilmu Al-Qur'an dan tafsir

MENYUKAI SEJARAH , MENDALAMI PENGETAHUAN

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengaji Tanpa Tajwid : Indahkah atau justru salah Makna ?

9 Juli 2025   23:35 Diperbarui: 9 Juli 2025   23:33 73
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

ABSTRAK

Artikel ini membahas fenomena mengaji tanpa tajwid yang masih marak di masyarakat muslim Indonesia. Mengaji Al-Qur'an memang mendatangkan pahala, namun tanpa tajwid dikhawatirkan dapat mengubah makna ayat. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi pustaka. Hasil kajian menunjukkan bahwa membaca Al-Qur'an dengan tajwid adalah kewajiban dalam menjaga keaslian bacaan dan makna. Tanpa tajwid, bacaan dapat menjadi indah secara suara namun salah makna, yang berakibat fatal pada pemahaman ayat. Oleh karena itu, pemahaman ilmu tajwid menjadi penting diajarkan sejak dini untuk menjaga kesempurnaan bacaan dan kandungan Al-Qur'an.

Kata Kunci: mengaji, tajwid, makna Al-Qur'an, ilmu qira'ah

ABSTRACT

This article examines the phenomenon of reciting the Qur'an without Tajwid, which remains prevalent among Indonesian Muslims. While reciting the Qur'an is indeed a virtuous act, the absence of Tajwid raises concerns about potential distortions in the meaning of the verses. This study employs a qualitative approach using literature review as its method. The findings indicate that reciting the Qur'an with Tajwid is an obligation to preserve the authenticity of both its recitation and meaning. Without Tajwid, the recitation may sound melodious yet carry incorrect meanings, leading to severe misunderstandings of the verses. Therefore, understanding the science of Tajwid is crucial and should be taught from an earraly age to maintain the perfection of Qur'anic recitation and its divine message.

Keywords: Qur'anic recitation, Tajwid, Qur'anic meaning, Qira'ah science

PENDAHULUAN
Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam memiliki aturan khusus dalam pembacaannya, salah satunya adalah ilmu tajwid. Tajwid berfungsi untuk menjaga keaslian pelafalan ayat-ayat Al-Qur'an sebagaimana diajarkan Rasulullah. Namun, belakangan marak praktik mengaji tanpa memperhatikan kaidah tajwid, baik dalam pembacaan harian, rekaman musikalisasi, atau konten media sosial. Beberapa pihak berargumen bahwa yang terpenting adalah "membaca" Al-Qur'an, terlepas dari ketepatan tajwid, sementara yang lain menegaskan bahwa kesalahan tajwid berisiko mengubah makna. Fenomena ini penting dikaji agar umat Islam memahami urgensi membaca Al-Qur'an dengan kaidah tajwid yang benar.

Penelitian ini mengkaji dua pertanyaan utama:

Bagaimana dampak pembacaan Al-Qur'an tanpa tajwid terhadap makna ayat?

Bagaimana tinjauan ulama klasik dan kontemporer mengenai fenomena ini?

PEMBAHASAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun