Mohon tunggu...
Nendy Fadhlurrahman
Nendy Fadhlurrahman Mohon Tunggu... Editor - Koordinator Sehati Media Centre

Hobbi saya membuat media berita

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

World Cleanup Day Indonesia Adakan Sayembara Ubah Sampah Jadi Seni, Edukasi Pencemaran Air

18 Mei 2024   11:41 Diperbarui: 18 Mei 2024   11:42 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemenang kompetisi seni 2 dimensi, karya Deddy Iskandar yang bertemakan “Perangkap Bubu (13/5/2024)/ Dokumentasi Pribadi 

Jakarta, 13 Mei 2024 - Dalam rangka menyambut perhelatan World Water Forum ke-10, World CleanUp Day Indonesia mengadakan kompetisi Sayembara ApresiasibSeniman bertajuk “Kurangi Pencemaran Air, Ubah Sampah Jadi Seni”. Kompetisi ini mengajak para seniman dan pecinta lingkungan untuk mengeksplorasi kreativitas dari material daur ulang, sekaligus membangun kesadaran akan pentingnya menjaga sumber air agar tidak tercemar oleh sampah.

Art Curator dan Arsitek sekaligus juri Sayembara Apresiasi Seniman, Cosmas Gozali, mengatakan sayembara ini telah melalui proses penjurian yang panjang. Di awal peserta diwajibkan untuk membuat video menjelaskan karya seni yang dibuat, kemudian terdapat sesi wawancara dengan 20 karya seni yang lolos seleksi.

“Selain melihat estetika visual, keakuratan teknis, dan kecermatan dalam penggunaan bahan, kami juga menilai apakah karya seni yang dibuat mampu mencerminkan tema sayembara. Setiap karya harus memiliki pesan pentingnya pelestarian lingkungan atau ajakan untuk mengurangi pencemaran air,” jelasnya.

Terdapat dua kategori, yaitu karya seni 3 dimensi (3D) dan 2 dimensi (2D), dengan total submission sebanyak 95 peserta. 20 karya yang terseleksi masuk tahap wawancara oleh para juri guna mendalami makna atau ide dari karya seni yang dibuat. Kemudian dilakukan penyaringan untuk mendapatkan 10 karya terbaik.

Kompetisi ini dimenangkan oleh REEXP dengan tema “Hirup Aing Kieu-Kieu Wae” untuk kategori 3 Dimensi, dan Deddy Iskandar dengan tema “Perangkap Bubu” untuk kategori 2 Dimensi. Para pemenang akan mendapatkan hadiah berupa uang tunai dan piagam penghargaan.


REEXP merupakan pasangan seniman Evan Driyananda dan Attina Nuraini yang mengangkat karya “Hidup saya gini-gini aja”. Sebuah cerita mengenai pelestarian lingkungan, sustainability, profesi dan penilaian anggapan diri mengenal kehidupan. 

Terinspirasi dari sosok para petugas kebersihan dan pemulung sampah, dimana keberadaan mereka dibutuhkan, tetapi kerap kali dipandang sebelah mata oleh kebanyakan orang. Karya ini menjadi pengingat, semua profesi yang dijalankan dengan kebaikan dan bermanfaat untuk sesama, seluruhnya adalah emas. Lebih lanjut, karya ini diciptakan dari pemanfaatan benda-benda temuan yang memiliki massa, kekuatan, dan ketebalan tertentu, kemudian di alih fungsikan dengan menggunakan teknik potong sambung konstruksi.

Pada kategori karya seni dua dimensi, seniman Deddy Iskandar mengangkat karya “Perangkap Bubu”. Karya ini dilatarbelakangi oleh penggunaan plastik sebagai bahan yang praktis, murah, relatif kuat, dan memudahkan kehidupan. Namun di sisi lain, masyarakat tidak peduli dengan lingkungan dan kerap membuang sampah plastik disungai, selokan, dan sebagainya. Akibatnya plastik yang tidak mudah terurai, dapa tmenyebabkan pencemaran lingkungan, kotor, kumuh, dan tidak sehat, yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.

Proses pembuatan karya yang dilakukan dengan menggunakan sampah plastik yang didapat langsung dari sungai, membuat karya tersebut menjadi begitu hidup dengan memanfaatkan limbah yang langsung ditemui di tepian sungai.

Leader World Clean-up Day Indonesia, Andy Bahari atau akrab disapa Abe,mengapresiasi seluruh karya seni yang diikutsertakan dalam sayembara. Upaya para peserta dalam mengubah sampah menjadi karya seni merupakan bukti nyata kepedulian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun