Mohon tunggu...
NENA PUTRIYANTI
NENA PUTRIYANTI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas Jambi, jurusan administrasi pendidikan

Intan nagari 💎

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencintai Perbedaan melalui Pendidikan Inklusi

21 April 2021   16:27 Diperbarui: 21 April 2021   16:42 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

nama: nena putri yanti

nim: a1d518002

kelas: r-00

mk: analisis kebijakan pendidikan (esay

PENDIDIKAN INKLUSI

pendidikan tidak memandang siapapun, jika ada kemauan tidak ada larangan untuk sekolah. berbicara masalah anak yang memiliki keistimewaan atau kecerdasan yang berbeda-beda.  menurut saya anak yang memiliki keterbatasan seperti keterbelakangan mental, fisik, dan lain-lain tidak ada larangan untuk bergabung dengan sekolah umum, justru hal ini sangat baik juga untuk perkembangan mereka jika dagabung kan dengan anak-anak yang dikatakan baik dari segi mental, fisik, jasmani maupun rohani. selain belajar khusus dari guru nya siswa memiliki keterbelakangan mental, fisik dapat juga secara langsung belajar dari teman-teman nya yang dikatakan baik dalam segi mental dan fisik nya. pendidikan inklusif bertujuan untuk menggabungkan pendidikan konvensional dengan pendidikan khusus ke dalam sistem institusi pendidikan yang menyatukan kebutuhan setiap orang. pendidikan inklusif tidak hanya sebagai metode atau metode pendidikan, tetapi juga merupakan bentuk perwujudan falsafah, yang mengakui keberagaman antar manusia hanya dengan satu misi, yaitu menciptakan kehidupan bersama yang lebih baik. tujuan pendidikan inklusif adalah untuk mengintegrasikan hak-hak semua orang tanpa terkecuali dalam proses memperoleh pendidikan.

jika ditanya baik atau tidak nya , menurut saya tentu saja itu sangat baik, karena dengan kekurangan yang mereka miliki. mereka bisa banyak belajar dari teman-teman nya yang baik dalam segi mental dan fisik nya, jika perbedaan itu bisa saling memahami akan menciptakan persatuan yang kuat. keberadaan sekolah luar biasa (slb) yang memenuhi kebutuhan pendidikan anak berkebutuhan khusus (abk) memang sudah tidak asing lagi. namun, konsep baru bentuk sekolah fusi yang menggabungkan proses belajar anak-anak biasa dan abk menjadi semakin populer. penyelenggaraan pendidikan inklusif diyakini bermanfaat bagi siswa biasa dan siswa difabel. sekolah terpadu merupakan tempat anak berkebutuhan khusus dapat belajar bersama anak-anak biasa lainnya. meski demikian, anak berkebutuhan khusus tetap akan mendampingi teman sebayanya dalam kegiatan belajar mengajar. pengintegrasian sistem pembelajaran sekolah, pengajaran, kurikulum, sarana dan prasarana, serta sistem penilaian akan memenuhi kebutuhan anak-anak difabel sehingga mereka dapat beradaptasi dan menerima pendidikan terbaik.

setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. kecacatan bukanlah halangan untuk melakukan segala macam hal.dengan mengikuti sekolah inklusif, anak-anak berkebutuhan khusus akan mendapatkan manfaat sebagai berikut: hak dan kewajiban yang sama dengan siswa biasa lainnya di kelas berbagai fasilitas belajar dan pengembangan diri tidak dibatasi, motivasi lebih percaya diri kesempatan untuk belajar dari teman sebaya dan berteman di sekolah terpadu, anak berkebutuhan khusus dan anak lain tanpa batasan serupa akan dididik. di kelas ini siswa dapat dilatih dan dididik sehingga dapat saling menghargai, menghormati dan menerima dengan penuh empati

baik buruk nya sesuatu itu tergantung dari sudut pandang masing-masing individu, siapa bilang pendidikan itu tidak baik, baik itu orang cacat, orang normal, semua tujuan dari pendidikan itu tentu saja baik dong. hanya saja kadang orang memandang sebelah mata anak-anak berkebutuhan khusus. mereka itu sebenarnya anak nya pintar, cuman karena kekuatan fisik, mental baik rohani maupun jasmani nya tidak terlatih sejak dari dalam kandungan ibu nya itu sebabnya ketika mereka lahir mereka cenderung akan mendapatkan fisik dan mental yang kurang baik. sebenarnya tidak ada perbedaan-perbedaan yang harus diperlihatkan betul mengenai pendidikan semua individu itu harus sama , sederajat dalam mendapatkan pendidikan jangan sampai ada kesenjangan. karena setiap ada niat, usaha, doa tidak ada yang tidak mungkin. baik anak abk ataupun normal mereka sama-sama memiliki hak yang sama dalam mendapatkan pendidikan yang baik. justru akan lebih baik anak abk digabungkan dengan anak yang normal karena mereka kadang lebih cenderung suka dan midah memahami temannya dibandingkan guru yang mengajar nya. semakin dia sering bergaul dengan anak-anak yang normal semakin mudah dia memperbaiki diri nya dari segi mental dan fisik nya. ini sangat baik juga manfaat nya untuk masyarakat setempat. karena dari siti kita sama-sama belajar bahwa tidak ada yang harus dibeda-bedakan dalam pendidikan semua orang itu berhak mendapatkan pendidikan yang lebih baik.

menurut saya lebih baik digabungkan antara difabel dengan non fabel agar mereka saling membantu dalam menyiapkan mental dan fisik dari teman-teman nya yang bermasalah. karena dari perbedaan itu lah mereka mengalami perubahan dan perkembangan dalam pendidikan mereka karena mereka satu sama lain saling bertukar pikiran dan pandangan hidup. jika perbedaan sudah dijadikan satu maka akan terwujud lah persatuan yang kokoh

. .  i )12g kokoh.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun