Mohon tunggu...
Nelwiza
Nelwiza Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas 7

Guru Kelas 7

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Sudah Tiga Malam Berturut-turut Hujan Mengguyur Gang Pepaya Tempat Kutiggal

28 Oktober 2022   20:13 Diperbarui: 31 Oktober 2022   08:41 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mulai hari Kamis sore proyek pengecoran jalan di gang tempat saya tonggal dilaksanakan. Karyawannya ada 5 orang sangat kuat dan masih muda. Bahan dan alat untuk mengecor sudah seminggu stenbay di depan rumah tetangga. Ada pasir, kerikil, semen, dan alat pengaduk semen. 

Mereka sangat gembira dan lucu, ada saja bahan tertawaan. Kelihatannya mereka kompak dalam bekerja, Ketua proyeknya terampil membagi pekerjaan. Ada yang mengaduk pasir, semen ada lagi menambahkan air ke dalam pengaduk semen sama pasir  dan juga kerikil.  

Mereka berlarian membawa semen yang sudah diaduk,menjadi satu ke jalan yang sudah dialas dengan besi yang dirakit,Ada tiga gerobak pembawa cor ke jalan. Tinggal seorang bapak yang ahli meratakan cornya. Coran ditarik dari yang tinggi ke tempat yang rendah  agar air nantinya turun ke parit. Biar air tidak masuk ke rumahnya. 

Tetangga kiri kanan bersedekah minuman dan makanan. Pekerja dengan semangat dan fokus melaksanakan tugas. Tidak perlu memikirkan makanan serta tidak perlu bawa bekal dari rumah atau membeli ke kedai. Ada yang ikhlas memberi makanan dan minuman sebagai pelepas dahaga dan lapar dalam bekerja.

Satu makam corannya sudah mulai keras. Coran yang keras warna putih seperti kurang semen dalam mengaduk, Kalau semen pas ukuran maka cornya akan tahan lama  tidak mudah retak. Di gang sering dilewati mobil tiap hari. Bukannya sepeda motor saja yang lewat mobil hampir tiap hari mobil bawa air galon.

Dengan ukuran semen dan pasir sesuai makan cornya bagus warna agak rada hitam bukan putih melainkan ada rada kehitaman sedikit, seperti warna semen.

Sehabis magrib malamnya hujan turun lagi dengan lebatnya membasahi jalan bahkan airnya tergenang meluap ke halaman rumah.

Tidak sabar melihat hasil coran yang sudah direndam sama air hujan dan air parit yang deras dari perumahan KPR.

Mubazir saja bahan yang sudah di curahkan ke jalan akhirnya terendam air malamnya. Pimpinan proyek atau yang menggambil tender harus bijak memprediksi cuaca. Perlu diintai musim panas jangan musim hujan sibuk cor jalan, pandai dan bijak dalam memprediksi kapan waktu yang baik untuk cor jalan apa lagi tempatnya kerendahan. 

Sayang bahan dari rakyat mubazir terbuang begitu saja. Perkiraan cuaca sangat perlu diperhatikan. Hasil dari sebuah proyek  meyakinkan. Bos akan senang melihat keras dan mantap dipijak dilalui oleh khalayak ramai. Cor hari pertama mengecewakan hanya tinggal kerikil sementara pasir sudah menumpuk di suatu tempat. Kerikil pun berserakan dijalan. 

Malam ini juga turun hujan. Air mencari tempat yang rendah. Hujan pun turun lumayan lama sampai air memenuhi jalan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun