Mohon tunggu...
Nellcy Desvia
Nellcy Desvia Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

mahasiswa universitas internasional batam

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Efek Covid-19 Terhadap Kelangsungan Bursa Efek di Indonesia

24 Juni 2020   22:00 Diperbarui: 25 Juni 2020   21:20 669
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bursa merupakan tempat jual beli namun tidak terlihat yang mana proses jual belinya melalui sistem, sementara efek adalah objek yang dijual belikan dalam bursa berupa saham-saham perusahaan yang akan menjual saham-saham miliknya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa bursa efek Indonesia adalah tempat dimana berkumpulnya perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek untuk melakukan jual beli sahamnya.

Saat ini masalah pandemi Covid-19 menyebabkan menurunnya perekonomian di kalangan masyarakat tanpa terkecuali, bahkan negara-negara yang bisa dikatakan maju dan memiliki pendapatan yang banyak baik dari sektor pariwisata, industri dan sektor-sektor lainnya. Khususnya negara Indonesia, dengan kondisi negara yang masih berkembang dan masih menuju maju, efek dari mewabahnya pandemi Covid-19 sangat dirasakan oleh masyarakat Indonesia baik penggiat usaha dan masyarakat menengah kebawah.

Banyak hal yang terdampak dengan adanya pandemi ini salah satunya adalah investasi. Banyaknya larangan yang menyatakan bahwa untuk  meminimalisir dampak dari wabah pandemi Covid-19 ini adalah dengan

melakukan pembatasan sosial dan dilarangnya keluar masuk negara satu dengan negara lain. Hal inilah yang membuat melemahnya investasi di Indonesia dalam sektor ekspor dan impor.

Dalam kurun waktu 3 bulan terakhir ini Bursa Efek Indonesia (BEI) dan sektor bisnis di seluruh Indonesia mengalami penurunan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Beberapa waktu terakhir ada 276 saham yang mengalami penurunan sehingga membuat IHSG berada pada zona merah. Bisa dilihat dari data beberapa bulan kebelakang semenjak adanya Covid-19 IHSG mengalami penurunan yang sangat drastis, sehingga para investor mengalami kerugian terhadap bursa efek yang di investasikan.

Kemudian IHSG sepanjang tahun ini telah melemah drastis hingga 2.104,59 poin atau 33,41% dari level 6.299,54 pada penutupan akhir 2019 ke level 4.194,94.Ekonomi Negara pun juga menurun akibat adanya COVID-19 inilah yang berdampak ke seluruh dunia. Dimana para pelaku usaha menjadi panik selling serta mengakibatkan banyaknya para penggiat usaha menjual saham-saham atau bursa efek nya.

grafik-saham-idx-selama-covid-19-di-indonesia-5ef3721dd541df41ce509942.jpeg
grafik-saham-idx-selama-covid-19-di-indonesia-5ef3721dd541df41ce509942.jpeg
Dari data yang telah penulis paparkan pada data tersebut diatas, dapat disimpulkan bahwa terlihat jelas bahwa efek dari COVID-19 mengakibatkan investor dari dalam maupun luar negeri menghindari aset yang beresiko serta memindahkan dana menjadi kas safe haven dalam bentuk dollar/US treasury agar dapat menghindari lebih banyak lagi kerugian yang akan terjadi selama wabah COVID-19 ini masih berlangsung.

Bursa Efek Indonesia (BEI) bergabung dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan Dunia (SDGs)  menjadi pasangan pada 18 April 2019 lalu. Dalam hubungan kerja, baru-baru ini ditegaskan kembali pada komitmen pertukaran untuk memacu investasi berkelanjutan jangka panjang, serta ditingkatkan pengungkapan lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG), sambil meningkatkan kinerja diantara perusahaan terbuka dan anggota pertukaran tersebut.

Sehingga kesimpulan yang dapat penulis sampaikan dalam pembahasan materi bursa efek terhadap investasi adalah pentingnya fasilitas investasi karena dengan bantuan investasi mengalir menuju pencapaian SGDs melalui keuangan produk, adanya penguatan pencapaian yang dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas pada lingkungan dan data sosial, memperkuat tata Kelola yaitu memperkenalkan tanggung jawab dewan terkait dengan lingkungan dan faktor sosial.Dan kolaborasi bekerja dengan organisasi terkait untuk menyelaraskan upaya dalam mendukung SDGs.

logo-universitas-internasional-batam-5ef4aa8bd541df6d386049f4.png
logo-universitas-internasional-batam-5ef4aa8bd541df6d386049f4.png
Dosen Pengampu : Shenti Agustini, S.H., M.H.

Penulis :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun