Mohon tunggu...
Nella Dewi
Nella Dewi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Jangan Menua Tanpa Cerita :)

Aku adalah apa yang tak perlu kau tahui📝

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Jangan Menua Tanpa Cerita

12 Desember 2021   17:48 Diperbarui: 12 Desember 2021   17:54 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Assalamualaikum wr wb

            Hallo sahabat kompasiana, perkenalkan nama saya Nella Dewi. Biasanya saya sering dipanggil lala. Saya lahir di desa sebelah selatan pulau Sumatra, yaitu desa Ie Dingen Kecamatan Meukek Kabupaten Aceh Selatan. Saya lahir pada tanggal 21 April 2001. Saya anak terakhir dari dua bersaudara. Saudara saya bernama Nurul Husna. Dan sekarang dia sudah berkeluarga dan mempunyai satu orang putri cantik.

            Dari kecil saya sudah ditinggal pergi oleh ibu saya, ibu saya meninggal setelah melahirkan saya. Begitu juga dengan ayah, ayah saya menikah lagi setelah beberapa tahun ibu meninggal. Dan membawa kakak perempuan saya bersamanya. Dan dari kecil saya tinggal bersama saudara ibu saya, bersama nenek dan tante saya sampai sekarang. Sesekali saudara perempuan saya pulang bersama ayah dan keluarga barunya mengunjungi saya.

            Jika berbicara cerita masa kecil, masa kecil saya lumayan dramatis. Tapi it’s okey saya bisa melewati masa-masa itu sampai saya sebesar ini. Dari kecil saya sudah sangat senang menulis. Saya sering menulis puisi, diary dan bahkan saya juga pernah menulis lirik lagu sendiri. Meskipun saya tidak bisa main gitar. Setidaknya saya masih memiliki hobi bernyanyi. Menulis itu sudah menjadi kebiasaan saya. Saya meluapkan segala bentuk ungkapan emosi saya dengan menulis. Dengan menulis saya rasa bisa mengungkapkan apa yang ingin saya sampaikan. Karena pada dasarnya, semasa kecil saya adalah seorang anak introvert. Mungkin itu dikarenakan saya sangat jarang berbaur dengan lingkungan saya. Saya menghabiskan masa kecil bersama keluarga saya. Bermain diluar sangat susah untuk anak seperti saya. Karena dikeluarga saya, tuntutannya setiap pulang sekolah hanya belajar. Mengulang kembali pelajaran yang sudah dipelajari dirumah. Jikapun ada waktu bermain saya hanya bermain sendiri dengan boneka berbie kesayangan saya sambil nonton flm karton favorite saya dirumah. Ya begitulah sekilas masa kecil saya.

Dan bukan hanya menulis saja, saya juga memiliki hobi menggambar. Saya sering menggambar bentuk wajah, rumah, bunga, pemandangan dan segala macamnya. Apapun yang menjadi insprirasi saya itu yang akan saya gambar.

            Saat saya menduduki bangku sekolah dasar saya sudah sangat sering mengikuti lomba menggambar dan memenangkannya. Bukan hanya itu saja lomba baca puisi dan menulis puisi saya juga sering mengikutinya. Namun ketika saya beranjak masuk SMP hobi menggambar saya menjadi berkurang, hasil yang saya gambar tidak sebagus dulu lagi. hal ini mungkin dikarenakan saya pernah dimarahi dan dilarang untuk menggambar oleh keluarga saya yang ada dirumah, mungkin karena dulu saya sering melakukan kesalahan. Saya sering menggambar didinding dan bahkan semua buku tulis saya dipenuhi dengan hasil gambar saya, padahal buku gambar saya sudah sangat banyak disediakan oleh saudara ibu saya yang saya panggil dengan sebutan mamak. Maka dari itulah minat menggambar saya sudah berkurang. Tetapi ada satu hobi yang masih melekat didiri saya yaitu menulis. Menulis puisi salah satu hal yang paling saya sukai sampai saya menduduki bangku SMA. Saya sering mengikuti lomba baca puisi dibangku SMA. Dan bukan hanya itu saja, untuk masalah akedemik saya juga tidak mau ketinggalan. Saya sering mengikuti lomba cerdas cermat dan Olimpiade mewakili sekolah saya. Saya mencoba banyak hal baru saat SMA, bergambung diorganisasi osis, bergabung diorganisasi pramuka, dan mengikuti berbagai kegiatan yang diadakan, baik disekolah maupun diluar sekolah.

Jangan Menua Tanpa Cerita
Jangan Menua Tanpa Cerita

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Foto: Dokumentasi Pribadi
Foto: Dokumentasi Pribadi

Saya keluar dari zona nyaman saya, dari seorang gadis introvert menjadi ekstropet. Mulai banyak berbaur dengan lingkungan, mulai menemukan banyak teman dari perbagai pertemuan, dan bahkan juga memiliki teman dari luar daerah. Berkat kegiatan-kegiatan yang saya ikuti saya menemukan banyak teman baru. Dan hal itu berlaku sampai saya meninggalkan bangku sekolah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun