Mohon tunggu...
Sid noise
Sid noise Mohon Tunggu... Buruh - Jangan Mau di Bungkam

Akun subsidi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asbab Al Nuzul Komunis dan Kapitalis

25 Juli 2020   21:52 Diperbarui: 25 Juli 2020   21:43 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kronologi Lahirnya Komunis dan Kapitalis

Banyak sekali dari kalangan "Moralis" mengatakan,

"Apalah uang"
"Uang tidak dibawah mati"
"Uang bukan segalanya"

Sebenar nya masalah nya tidak se sederhana itu, dalam sejarah itu di buktikan sebalik nya bahwa budaya, agama bahkan ideologi yang kita kenal sekarang seperti hukum, politik, dan sebagainya itu hampir seluruh nya terkait dengan masalah ekonomi.

Kita coba paparkan bagaimana uang sebagai entitas yang merubah tatanan dunia.

Tak lama setelah manusia mengenal uang, manusia di hadapkan dengan gagasan system ekonomi yang di kenal feodalisme. Didalam feodalisme ini ukuran kekayaan dan yang paling penting adalah tanah, semakin luas tanah semakin kaya, semakin sedikit semakin miskin, bahkan banyak yang tidak memiliki tanah sama sekali.

Feodalisme muncul di masyarakat pada waktu itu belum maju, mereka hanya terbatas pada kebutuhan fisik seperti makan dan minum saja. Orang yang tidak memiliki tanah akan sangat ketergantungan pada orang yang memiliki tanah, maka terjadilah symbiosis dengan tuan tanah.

Mulai dari sini feodalisme berubah menjadi kultur ba
hkan menjadi agama bukan lagi system ekonomi. Di jawa pada masa feodal ini, ketika tuan rumah menerima tamu ada perlakuan berbeda antara orang yang lebih rendah dan orang yang lebih tinggi kelas nya atau sejawat. Jika tamunya orang rendahan, maka disuguhi minum nya dengan cangkir jelek tanpa tutup dan nampan, sedangkan tamu lebih tinggi kelasnya, ada protokol khusus yang rumit untuk menjamunya.

Orang jawa dan sunda di indonesia mempunyai sejarah feodalisme paling kental, bahkan sampai hal penamaan. Maksudnya begini, jika orang kaya penamaan nya akan panjang, bagus, bermakna kuat, bahkan sering di hubungkan dengan makna ilahiah, Misal Wiranata kusuma.

Lebih tinggi kelas sosialnya akan di cari yang lebih ilahiah lagi,

Nama saya : "Ngarso Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan #@&*"!?/()#@ panglima abdi dalem aburrahman sayyidin ingkang kaping hadiningrat"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun