Mohon tunggu...
Negara KITA
Negara KITA Mohon Tunggu... Penulis - Keterangan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Bio

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mahasiswa Usung People Power yang Positif

13 Mei 2019   12:30 Diperbarui: 13 Mei 2019   12:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ketua HMI Saddam Jihad [Foto: RMOL Jabar]

People Power dewasa ini sering terdengar di telinga kita. Kata tersebut  muncul di berbagai platform seperti berita, media sosial, pembicaraan mulut ke mulut, bahkan beberapa tulisan yang pernah saya tulis. People power yang sering orang bicarakan selalu memiliki artian untuk menggulingkan pemerintahan serta sarat akan pentingan elite politik tertentu. Padahal aksi people power sebenarnya tidak bermakna sesempit itu. Oleh karena itu pihak mahasiswa dari berbagai organisasi mulai angkat bicara tentang people power.

Salah satunya ada dalam acara diskusi Positive People with Positive Power di Fisip Universitas Pasundan, Bandung 10 Mei yang lalu. Usai acara diskusi, Rizky Yusro, Ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) Bandung menyatakan harapannya agar pemuda dan mahasiswa dapat mengambil nilai positif dari rencana aksi people power. Ia menilai People power harus murni atas nama rakyat, dan bukan kepentingan elite politik semata.

Di kesempatan yang sama, Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Bandung, Antonius Doni turut angkat bicara. Ia mengatakan gerakan people power harus digunakan benar-benar untuk kepentingan masyarakat tanpa ada penggiringan opini yg berujung konflik. Perbedaan dukungan dikhawatirkan menyebabkan konflik di tahun politik yg panas ini. Oleh karena itu, gerakan people power yang berpotensi konflik dan tak bermuatan positif tersebut harus diredam.  Caranya adalah dengan berkonsolidasi dengan ormawa (organisasi mahasiswa) lainnya dalam rangka meredam people power negatif.

Tidak hanya di Bandung, mahasiswa di Jakarta juga memiliki pandangan yang sama. Usai diskusi Polemik MNC Trijaya FM di kawasan Menteng Jakarta, adalah Ketua Umum PB Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Saddam Jihad yang mengatakan ajakan people power hanya akan membangun konstruksi dan dikotomi politik. People power hari ini sarat kepentingan politik dengan momentum yang dibangun melalui Pemilu, sehingga sangat potensial menggiring opini antara kubu 01 dan 02. Saddam menilai istilah people power semakin menguat disuarakan kelompok tertentu tapi tak memiliki keberagaman, berbeda dari people power saat reformasi 98.

Anak-anak muda pun akan tergiring untuk ikut people power. Pada akhirnya mereka hanya akan menjadi objek dari people power, bukan untuk membangun bangsa ke depannya. Apalagi parpol-parpol telah membicarakan serta mendorong persatuan nasional usai pemilu, sehingga diduga people power lahir dari luar koalisi partai. Koalisi non partai tersebut yang menyebabkan nilai demokrasi kita tereduksi.

Ketua HMI itu mengaku pihaknya juga tengah membangun people power. Namun people power 2030 dan 2045 yaitu menyiapkan generasi muda bukan saja berperan di politik, melainkan pembangunan nasional yang berkelanjutan. Sebagai informasi, antara 2030-2045 Indonesia akan mencapai puncak bonus demografi di mana penduduk berusia produktif mencapai puncaknya. Oleh karena itu HMI ingin turut berkontribusi menyiapkan people power yang positif demi menciptakan generasi emas menyambut 100 tahun usia Indonesia nanti.

Begitulah paparan people power dari sudut pandang mahasiswa. People power tidaklah harus memiliki makna negatif dan sempit seperti di kontestasi Pilpres tahun ini. People power yang positif sejatinya benar-benar suara rakyat dan keinginan rakyat tanpa pengaruh elite partai politik. People power yang positif sama halnya dengan masyarakat yang bergotong royong membersihkan lingkungan rumahnya karena kesadaran dari diri mereka sendiri peduli akan lingkungan. Ia menyatukan rakyat, bukan malah membuat rakyat terkotak-kotak seperti sekarang ini.     

Sumber:

1. Antara News [Sejumlah mahasiswa berharap ada nilai positif dari "people power"]

2. Sindonews [HMI Sebut People Power Sarat dengan Kepentingan Politik]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun