Mohon tunggu...
Negara Baru
Negara Baru Mohon Tunggu... Freelancer - Tentang Saya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memberi Sudut Pandang Baru Negara Kita

Selanjutnya

Tutup

Politik

Erick-ku Sayang, Terawan-ku Malang

2 Juli 2020   22:00 Diperbarui: 4 Juli 2020   09:25 137
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Erick dan Terawan. rmol.id


Hinggap bak langau, titik bak hujan. Tiba-tiba saja muncul video Presiden Jokowi mengeluarkan amarah di hadapan kabinetnya. Video yang muncul pada tanggal 28 Juni 2020 itu merupakan kejadian 10 sehari sebelumnya. Saat itu, Presiden Jokowi mengancam akan mereshuffle kabinetnya karena dinilai bekerja biasa-biasa saja di tengah krisis Covid-19 dan ekonomi.

Kemarahan Jokowi sangat tersirat pada sektor kesehatan terkait realisasi anggaran penanganan Covid-19. Sebab anggaran kesehatan yang sangat besar yakni Rp 87,55 triliun baru terpakai 1,54 persen atau Rp 1,34 triliun.

Maka tak salah kiranya publik akan menduga Menteri Kesehatan Dr Terawan Agus Putranto sebagai salah satu kandidat kuat yang akan hengkang dari kabinet Jokowi-Maruf.

Sumber : Kompas [Jokowi Marah, Ini Realisasi Anggaran Penanganan Covid-19]

Dari gelar doktor yang menyemat sebelum nama Terawan, publik bisa melihat bahwa Terawan adalah Menteri yang berasal dari kalangan profesional. Ia merupakan lulusan Fakultas Kedokteran UGM yang masuk TNI AD sebagai dokter militer. Perannya sebagai dokter militer pula yang agaknya membuat Terawan pernah menjabat sebagai Kepala RSPAD Gatot Soebroto dan dipercaya menjadi Ketua Tim Dokter Kepresidenan.

Namun karena ia berasal dari kalangan profesional pula yang menyebabkan besarnya kemungkinan Terawan di-reshuffle Presiden Jokowi. Ia tak memiliki back up dari partai politik.

Pengamat politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin membeberkan dua faktor rawannya posisi Terawan untuk di-reshuffle. Pertama karena tidak memiliki back up parpol, kedua karena kinerjanya yang dianggap Jokowi tidak memuaskan.

Kinerja yang tidak memuaskan ini pula yang menyebabkan penulis bertanya-tanya. Mengapa Terawan yang merupakan seorang dari kalangan profesional, saintis, bahkan mumpuni di bidang organisasi sebagai Kepala Rumah Sakit justru mendapatkan teguran keras di bidang yang ia sendiri telah geluti sedari dulu?

Sumber : Tribunnews [Pengamat Sebut Terawan Rawan Digusur Dari Kabinet Jokowi Karena Tidak Punya Back Up Partai Politik]

Terawan bukanlah seorang politikus murni. Sebagai saintis, ia menjalankan tugasnya sesuai kaidah ilmiah terutama perihal penanganan Covid-19. Namun dunia politik yang sarat dengan kepentingan, tak ramah bagi seorang Terawan. Ibarat 'baru dianjur sudah tertarung' - baru melakukan pekerjaan, telah terlebih dahulu mendapat rintangan. Segala kebijakan yang telah ia susun matang di sektor kesehatan selalu mendapat gangguan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun