Mohon tunggu...
Nandu Saprudin
Nandu Saprudin Mohon Tunggu... S.Pd., M.M | Lecturer | Accounting Education | Financial Management

Setiap tulisan adalah jejak pemikiran, semoga bermanfaat dan menginspirasi.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Gelombang Baru Proteksionisme : Kebijakan Tarif Trump Guncang Ekonomi Global

3 Februari 2025   10:40 Diperbarui: 3 Februari 2025   10:39 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dihasilkan menggunakan teknologi AI 

(Sukabumi, [3 Februari 2025]) -- Setelah terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat, Donald Trump memperkenalkan serangkaian kebijakan tarif yang signifikan, menandai fase baru dalam proteksionisme perdagangan AS. Langkah-langkah ini memiliki dampak luas bagi ekonomi global dan Indonesia secara khusus.

Trump telah memberlakukan tarif impor tinggi pada berbagai produk dari Kanada, Meksiko, dan China. Barang-barang dari Kanada dan Meksiko dikenakan tarif hingga 25%, sementara produk dari China dikenakan tarif 10%. Langkah ini bertujuan untuk melindungi industri dalam negeri AS dan mengurangi defisit perdagangan. 

Kebijakan tarif ini memicu ketegangan perdagangan internasional. Kanada dan Meksiko, sebagai mitra dagang utama AS, sangat terpengaruh dan berpotensi mengalami resesi akibat ketergantungan ekonomi mereka pada pasar AS. Selain itu, China telah menyatakan niatnya untuk mempertahankan kepentingan ekonominya, yang dapat menyebabkan eskalasi lebih lanjut dalam perang dagang. 

Para ekonom memperingatkan bahwa langkah-langkah ini dapat mengganggu pasar keuangan global, meningkatkan inflasi, dan menyebabkan kerugian pendapatan bagi rumah tangga di seluruh dunia. Kritikus juga menyoroti bahwa kebijakan ini mungkin lebih menguntungkan bagi individu berpenghasilan tinggi, sementara rumah tangga berpenghasilan rendah akan menanggung beban terbesar akibat kenaikan harga barang impor. 

Bagi Indonesia, kebijakan tarif Trump membawa dampak yang kompleks. Sebagai negara dengan hubungan dagang yang signifikan dengan AS dan China, Indonesia dapat merasakan dampak melalui beberapa saluran:

  1. Perdagangan Ekspor dan Impor: Tarif yang lebih tinggi dapat mempengaruhi daya saing produk Indonesia di pasar AS dan China, terutama jika rantai pasokan global terganggu.

  2. Investasi Asing: Ketidakpastian perdagangan global dapat membuat investor asing lebih berhati-hati, yang berpotensi mempengaruhi aliran investasi ke Indonesia.

  3. Stabilitas Ekonomi: Fluktuasi dalam perdagangan global dan potensi perang dagang yang berkepanjangan dapat mempengaruhi nilai tukar rupiah dan stabilitas ekonomi Indonesia secara keseluruhan.

Namun, Indonesia juga memiliki peluang untuk mengisi kekosongan pasar yang ditinggalkan oleh negara-negara yang terkena tarif tinggi di AS, terutama dalam sektor manufaktur dan komoditas.

Kebijakan tarif yang diterapkan oleh Presiden Donald Trump setelah terpilih kembali memiliki implikasi signifikan bagi ekonomi global dan Indonesia. Sementara tujuan utamanya adalah melindungi kepentingan ekonomi AS, dampaknya dirasakan di seluruh dunia, menuntut negara-negara seperti Indonesia untuk menyesuaikan strategi ekonomi dan perdagangannya guna mengatasi tantangan dan memanfaatkan peluang yang muncul.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun