Mohon tunggu...
Nazwaa Amelia
Nazwaa Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Konsep Dasar Pernikahan Berdasarkan Surat Ar-Rum Ayat 21

18 Mei 2024   00:18 Diperbarui: 18 Mei 2024   00:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.belidisiniyu.com/

Menurut KBBI nikah adalah perjanjian perkawinan antara laki-laki dan perempuan sesuai dengan ketentuan hukum dan ajaran agama. Sedangkan menurut istilah, pernikahan adalah akad yang menghalalkan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang bukan mahramnya. Dengan akad itu juga muncul hak dan kewajiban yang mesti dipenuhi oleh masing-masing pasangan.

Ketentuan mengenai pernikahan ini tercantum dalam firman Allah yaitu pada surat Ar-Rum ayat 21:

وَمِنْ اٰيٰتِهٖٓ اَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا لِّتَسْكُنُوْٓا اِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَّوَدَّةً وَّرَحْمَةًۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ ٢١

"Diantara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah bahwa Dia menciptakan pasangan-pasangan untukmu dari (jenis) dirimu sendiri agar kamu merasa tentram kepadanya. Dia menjadikan diantaramu rasa cinta dan kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berfikir." (Ar-Rum [30]:21) 

Dalam tafsir Ibnu Katsir menjelaskan bahwa yang dimaksud مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا adalah Allah menciptakan Siti Hawa dari Adam, yaitu dari tulang rusuknya yang terpendek dari sebelah kirinya. Seandainya Allah menciptakan semua Bani Adam hanya terdiri dari laki-laki, dan menjadikan pasangan mereka dari jenis yang lain yang bukan manusia, misalnya jin atau hewan, maka pastilah tidak akan terjadi kerukunan dan tidak akan terjadi pula perkawinan. 

Allah juga berfirman dalam surat An-Naba' ayat 8


وَّخَلَقْنٰكُمْ اَزْوَاجًاۙ 

"Dan kami ciptakan kamu berpasang-pasangan" (An-Naba' [78]:8)

Yaitu laki-laki dengan perempuan, jantan dengan betina. Allah mempertemukan kedua belah pihak untuk melanjutkan tugas berkembang biak di muka bumi. Termasuk diantara rahmat Allah yang sempurna karena menjadikan pasangan (istri) bagi anak Adam dari jenis mereka sendiri, dan menjadikan rasa kasih dan sayang diantara mereka. 

Menurut Buya Hamka dalam kitabnya Tafsir Al-Azhar "Agar kamu merasa tentram kepadanya", artinya akan gelisah hidup jika hidup seorang diri karena kesepian, terpencil tidak berteman. Maka dengan persatuan atau perpaduan ini manusia akan mendapatkan cinta dan kasih sayang.

Mawaddatan wa rahmatan, cinta dan kasih sayang. Dalam ayat ini mawaddatan dapat kita tafsirkan cinta ialah kerinduan seorang laki-laki kepada seorang perempuan dan seorang perempuan kepada laki-laki yang Allah jadikan sebagai tabiat atau kewajaran dari hidup. Manusia yang sehat senantiasa mencari teman hidupyang disertai keinginan menumpahkan kasih yang disertai kepuasan bersetubuh, maka akan bertambahlah mawaddatan atau cinta kedua belah pihak. Karena hidup suami-istri itu tidak hanya tentang mawaddatan, tetapi juga rahmatan yaitu kasih sayang. Semakin bertambah umur, bertambahlah kasih mesra kedua belah pihak. Kasih sayang itu lebih mendalam daripada cinta.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun