Mohon tunggu...
Nazwa aulia
Nazwa aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa

Halo Perkenalkan Nama Saya Nazwa aulia rahman,

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Menelusiri Kekurangan Rumah Pengabdi Setan

10 Juli 2025   22:55 Diperbarui: 10 Juli 2025   22:51 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar pribadi

Rumah Pengabdi Setan yang terletak di Kertamanah, Pangalengan, Kabupaten Bandung, mungkin sudah tidak asing lagi bagi para pecinta film horor tanah air. Rumah bergaya kolonial yang pernah menjadi lokasi syuting film Pengabdi Setan karya Joko Anwar ini kini menjadi magnet wisatawan, terutama di akhir pekan. Atmosfernya yang mencekam dan sejarah panjang bangunan ini memang menawarkan pengalaman yang tidak biasa bagi para pengunjung.

Namun di balik nuansa horornya yang khas, tempat ini masih menyimpan berbagai kekurangan yang patut menjadi perhatian serius, baik oleh pihak pengelola maupun pemerintah daerah setempat. Jika ingin menjadikan Rumah Pengabdi Setan sebagai destinasi wisata unggulan, tentu diperlukan pembenahan di berbagai aspek penting.

1. Akses Jalan yang Kurang Ramah

Salah satu tantangan terbesar adalah akses jalan menuju lokasi. Sekitar 200--300 meter terakhir menuju rumah hanya berupa jalan berbatu yang sempit dan tidak beraspal. Saat musim hujan, kondisi ini menjadi semakin berbahaya karena jalanan licin dan rawan terpeleset. Tak sedikit pengunjung yang harus memarkir kendaraan cukup jauh dan berjalan kaki untuk mencapai lokasi. Tentu hal ini menyulitkan, terutama bagi lansia, anak-anak, atau penyandang disabilitas.

2. Fasilitas Umum Masih Terbatas

Saat tiba di lokasi, pengunjung akan menyadari minimnya fasilitas umum yang tersedia. Toilet memang ada, namun jumlahnya tidak mencukupi saat tempat ramai dikunjungi. Tempat duduk, area istirahat, atau fasilitas penunjang lainnya juga nyaris tidak tersedia. Di dalam rumah, pencahayaan yang sangat minim---mungkin sengaja dibuat demikian demi menjaga nuansa horor---justru berpotensi membahayakan keselamatan, terutama saat melewati tangga kayu yang sudah mulai lapuk atau lorong-lorong sempit yang gelap.

3. Kurangnya Pengawasan dan Keamanan

Sisi lain yang juga disorot adalah minimnya pengawasan di area dalam rumah. Petugas hanya tampak di loket masuk, dan tidak ada pengamanan di area dalam yang penuh sudut gelap dan jalur sempit. Tidak ada pula petugas medis atau petugas keamanan yang siap sedia jika sewaktu-waktu terjadi kecelakaan atau insiden. Padahal, dengan banyaknya pengunjung yang datang---termasuk pada malam hari---aspek ini sangat penting untuk diperhatikan.

4. Kebersihan yang Belum Terjaga Maksimal

Dari segi kebersihan, sebenarnya tempat ini cukup terawat, namun ketiadaan petugas kebersihan membuatnya rawan kotor saat kunjungan ramai. Kurangnya tempat sampah juga membuat sampah-sampah kecil seperti botol plastik atau bungkus makanan sering terlihat di area sekitar rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun